Mohon tunggu...
Sejarah Pendidikan 4B
Sejarah Pendidikan 4B Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNNES Pend. Sejarah 4B

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Museum Fatahillah: Saksi Bisu Kalapa Jadi Jakarta

10 Juni 2023   23:29 Diperbarui: 10 Juni 2023   23:41 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Tiga Keputusan Pengadilan (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Tapi jangan bingung! Akan selalu ada pemandu tur yang bisa kalian tanya-tanya mengenai ruangan, pameran, ataupun barang-barang sejarah yang ingin kalian lihat. Pemandu tur ataupun pihak lain yang bisa membantu kalian menjelajahi Museum Fatahillah biasanya siap membantu di pintu masuk museum. Mereka siap membantu untuk mengarahkan dan menjawab pertanyaan kalian dengan ramah. Jadi jangan takut untuk bertanya ya, peeps!

Museum Fatahillah memberikan pengaruh yang cukup besar bagi banyak pihak. Pelajar, masyarakat umum, wisatawan asing maupun lokal, sampai ke pedagang yang berjualan di area Kota Tua. Bangunan yang terus dikelola oleh Pemerintah Daerah Jakarta dan pengelola museum ini memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar sebagai sumber mata pencaharian mereka, seperti menjadi pegawai museum maupun masyarakat yang melakukan perdagangan dan juga menyewakan sepeda di area museum. Hal ini didasari adanya museum yang dikunjungi oleh para turis lokal maupun turis mancanegara untuk dijadikan sebagai sarana edukasi maupun rekreasi. Jadi, selain belajar kalian juga bisa healing di Museum Fatahillah loh! Seru, kan?

Tentang biaya yang harus dikeluarkan untuk mengunjungi museum tentunya nggak perlu diambil pusing. Belajar sambil healing ga perlu mahal-mahal, peeps. Museum Fatahillah menawarkan harga tiket yang terjangkau bagi yang mau mengunjungi. Tarif yang dipatok oleh museum ini adalah: Dewasa: Rp5.000, Pelajar: Rp3.000, Anak-anak: RP2.000. Gimana? Murah, kan? Hanya dengan mengeluarkan uang kurang dari Rp6.000,- kalian sudah bisa menjelajahi beribu cerita dan saksi bisu sejarah yang ada di Museum Fatahillah.

Kalau kalian bingung mau mulai menjelajahi Museum Fatahilah dari mana, banyak hal-hal iconic yang biasanya menjadi sasaran utama untuk dikunjungi oleh pengunjung Museum Fatahillah. Patung Hermes, Penjara Bawah Tanah, atau Ruang Situasi Kamar Diponegoro.

Patung Hermes, Penjara Bawah Tanah, & Ruang Situasi Kamar Diponegoro (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Patung Hermes, Penjara Bawah Tanah, & Ruang Situasi Kamar Diponegoro (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Sayangnya, untuk saat ini Ruang Situasi Kamar Diponegoro tidak bisa dikunjungi. Pengelola museum mengatakan bahwa ruangan ini sedang dalam renovasi dan perbaikan. Ruang Kamar Diponegoro ini merupakan ruangan rekonstruksi situasi Pangeran Diponegoro disekap selama kurang lebih 26 hari di Batavia sebelum ia menerima keputusan akhir untuk pengasingannya. Di lantai 1, ada penjara wanita dan tempat dimana kita bisa melihat video pendek mengenai hidup dan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Apakah nama Hermes cukup familiar di telinga kalian? Hermes merupakan dewa untuk para pedagang, pejalan kaki, dan atlet. Awalnya, patung Hermes ini merupakan patung milik seorang pedagang Jerman yang akhirnya diberikan sebagai hadiah terima kasih bagi pemerintah Batavia oleh Karl Wilhelm Stolz. Patung Hermes ini dijadikan sebagai sebuah lambang kesuksesan dalam kehidupan.

Untuk peeps yang kurang bisa dengan tempat sempit atau memiliki Claustrophobia tidak disarankan untuk masuk lebih dalam ke area penjara, baik penjara wanita ataupun penjara bawah tanah. Kedua penjara ini merupakan ruangan sempit dan cukup minim dalam pencahayaan. Kedua penjara ini digunakan bagi para pemberontak yang tengah menunggu hukuman gantung dan pancung.

Penjara wanita sering juga disebut sebagai penjara lorong gelap, karena tidak memiliki pencerahan dengan panjang 9 Meter, dengan tinggi 1 Meter, dan lebar 6 Meter. Sementara, penjara bawah tanah untuk tahanan lelaki dilengkapi dengan bola besi yang digunakan untuk menyiksa tahanan agar para tahanan tidak akan mudah untuk kabur.

Tidak hanya itu, Museum Fatahillah juga memiliki banyak lukisan dan ilustrasi-ilustrasi menarik nan aesthetic yang bisa kalian nikmati dan pamerkan di sosial media nih! Beberapa lukisan menarik yang bisa kalian lihat dan pamerkan antara lain: Lukisan “Pertempuran Antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen”  dan "Lukisan Tiga Keputusan Pengadilan"

Lukisan Pertempuran Antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Lukisan Pertempuran Antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Tiap lukisan ataupun objek yang dipamerkan di dalam Museum Fatahillah memiliki waktu, sejarah, dan ceritanya masing-masing. Jadi, selain menikmati visualnya, jangan lupa untuk menambah pengetahuan kalian dengan cara membaca seluruh penjelasan yang biasanya diletakkan tak jauh dari objek pameran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun