Diharapkan, juga bisa memproduksi konten yang menarik bagi target pasar, sekaligus memperhatikan tone dari brand atau perusahaan yang diwakili.
Sedangkan, Content Writter harus memiliki kemampuan dalam menulis. Namun, sebagai penulis konten, seorang content writter juga harus memiliki kemampuan mengedit tulisan sendiri, sampai cukup enak untuk dibaca, riset topik, dan juga memahami prinsip dasar SEO (search engine optimization).
Content writter yang punya kemampuan SEO, mampu membuat kinerja artikel yang ditulis lebih optimal dan tentu saja akan mendatangkan trafik website yang lebih tinggi.
2. Platform yang digunakan
Perbedaan selanjutnya adalah jenis platform yang digunakan. Seorang content creator lebih berfokus pada pembuatan konten di berbagai macam platform media sosial.
Sebagai contoh, ada content creator yang berfokus ke pembuatan konten di instagram baik itu foto atau video, seorang YouTuber membuat konten video di YouTube, dan masih banyak lagi.
Pada dasarnya content creator juga bisa menggunakan blog sebagai platformnya. Namun biasanya, content writter menggunakan blog untuk menampilkan artikel yang telah ia buat.
Tidak jarang, hasil tulisannya tersebut juga digunakan untuk kebutuhan marketing, sehingga dikirimkan ke orang-orang yang berlangganan newsletter dari blog tersebut.
3. Tujuan pekerjaannya
Kemudian perbedaan antara content creator dan content writter yakni tujuan pekerjaannya. Memang, kedua profesi ini pada dasarnya, punya tujuan yang sama, yaitu membuat sebuah konten yang menarik bagi target pasarnya.
Meskipun begitu, content creator lebih berfokus pada menciptakan brand awareness dan juga menarik trafik untuk tren yang silih berganti.