Cerita Ifatun Khasanah Jalani Program Magang di Jepang
PURWOKERTO-Ifatun Khasanah, akrab disapa Ifa, kini sedang menjalani program magang di Jepang sebagai bagian dari Batch 8B Program Magang Jepang Universitas Harapan Bangsa (UHB) Purwokerto.
Ifa yang baru dua pekan berada di Jepang langsung menghadapi beberapa tantangan serta pengalaman baru yang jauh berbeda dari sebelumnya. Mulai dari cuaca yang jauh berbeda dengan di Indonesia hingga makanan-makanan yang terasa asing di lidahnya. Meski demikian, dukungan dari orang tua dan orang-orang sekitar, membuat Ifa berupaya maksimal beradaptasi dengan semua kondisi di negeri Sakura.
Tiba di Jepang pada Sabtu, 14 Desember 2024, Ifa langsung menghadapi beberapa kondisi yang membuatnya cukup terkejut. Salah satunya kondisi tubuhnya yang belum terbiasa musim di Jepang, hingga membuatnya sempat sakit demam dan pilek.
"Awalnya sakit karena mungkin kecapekan juga. Terus disini (Jepang) tuh sekarang lagi musim dingin. Dan dinginnya benar-benar dingin, jadi tubuh saya masih harus adaptasi dengan cuaca di Jepang. Tapi lama-lama sudah jadi terbiasa, dan tidak sampai mengganggu aktivitas magang di rumah sakit," cerita perempuan kelahiran Purbalingga, 1 September 2004 ini.
Terlebih, Ifa merasa terbantu karena jadwal liburnya selama magang di Jepang, yakni dua hari dalam sepekan, membuatnya bisa memiliki banyak waktu untuk beristirahat memulihkan diri. Meski begitu, Ifa mengapresiasi keramahan orang Jepang, yang menurutnya sangat perhatian.
"Staf-staf di rumah sakit tempat saya magang, baik-baik. Saya bahkan dikasih baju dan sweater biar tidak kedinginan," katanya.
Kehangatan dari orang-orang di sekitarnya, memberikan Ifa kenyamanan tersendiri meskipun tiba di Jepang pada musim dingin. Sebagai bagian pekerjaannya selama magang, Ifa bertugas merawat lansia. Meski baru sebatas membantu, ia merasa pengalaman ini memberinya pelajaran berharga.
"Disini saya masih bantu-bantu dulu. Karena masih belajar. Tapi tidak hanya stafnya yang membuat nyaman, kehangatan pasien juga membuat saya bisa melawan rasa dingin selama bekerja," ujarnya.
"Rasanya seperti merawat orang tua sendiri. Jadi, nanti ini bisa jadi bekal kalau merawat mereka," lanjut Ifa.
Tidak hanya cuaca, Ifa juga mengaku menghadapi tantangan baru lagi dalam hal makanan. Hal itu membuatnya harus kembali menyesuaikan diri.
"Di sini semua makanan pakai jahe, padahal saya tidak suka jahe. Akhirnya masak sendiri. Tapi karena baru 2 minggu, jadi belum banyak bahan makanan yang bisa diolah," ujarnya sambil tertawa.
Salah satu pengalaman uniknya dalam hal kuliner adalah mencoba telur omega Jepang. "Baunya aneh, jadi agak susah makan," tambahnya. Di sela-sela kesibukannya menjalani magang, Ifa menemukan banyak momen berkesan, meski baru beberapa hari di Jepang. Salah satu yang paling lucu adalah ketika ia salah memberikan uang saat belanja.