Universitas Harapan Bangsa (UHB) Purwokerto terus berupaya meningkatkan profiling lulusannya. Tujuannya agar para lulusan dari UHB bisa langsung terjun ke dunia kerja atau lembaga keprofesian lainnya.
PURWOKERTO -Oleh karenanya, salah satu tugas UHB yakni menyiapkan lulusan-lulusan yang berkualitas, agar mampu bersaing di dunia kerja. Termasuk mempersiapkan skill dan softskill terbaru yang dibutuhkan dunia kerja ke depannya.
Apalagi di era teknologi yang semakin berkembang setiap saat ini, perlu disiasati dengan sejumlah kebijakan universitas yang mendukung dengan dinamika dan arah perkembangan teknologi di masa yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UHB pun melakukan evaluasi kurikulum pembelajaran. Hal itu untuk menyesuaikan materi pembelajaran yang relate dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat ini.
Wakil Rektor II UHB, Dr Yuris Tri Naili, S.H., K.N., M.H., melalui Ketua Program Studi S1 Teknologi Informatika UHB, Imam Ahmad Ashari, S.Kom., M.Kom., menjelaskan, untuk agenda peninjauan kurikulum program studi di FST UHB ini mengacu pada pedoman kebijakan universitas. Dimana setiap kurikulum pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan selama empat tahun terakhir.
"Tujuannya agar profiling lulusan dari FST UHB ke depan, memiliki peluang dan persiapan yang lebih baik dalam dunia kerja ke depan," ujarnya.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan untuk evaluasi kurikulum di FST UHB, selalu dilakukan setiap tahunnya. Hanya saja, untuk perubahan dan penyesuaian kurikulum memang hanya dilakukan setiap empat tahun sekali.
Saat ini, Fakultas Sains dan Teknologi UHB memiliki tiga program studi yang tahun ini akan menelurkan lulusannya masing-masing. Yakni Program Studi S1 Informatika, Program Studi S1 Sistem Informasi, dan Program Studi S1 Teknologi Informasi.
"Karena semua prodi yang ada di FST sangat berkaitan dengan perkembangan zaman, maka penyesuaian kurikulum pembelajaran pun menjadi hal yang wajib dilakukan, khususnya untuk Program Studi S1 Teknologi Informasi," jelasnya.
Dikatakan, sistem atau program teknologi selalu berkembang setiap saat. Sehingga pembaruan menjadi hal yang paling utama untuk mempersiapkan kurikulum pembelajaran ke depannya.
"Jadi kurikulumnya memang harus diganti, karena sudah usang. Sehingga perlu ada perbaruan agar mata kuliah yang diajarkan nantinya relate dengan perkembangan dan prospek teknologi selama empat tahun ke depan," tegasnya.
Untuk proses pengembangan kurikulum baru, lanjut Imam, ada beberap proses yang perlu dilakukan masing-masing fakultas. Di FST UHB, proses yang dilakukan yakni dengan evaluasi kurikulum dan mata kuliah dari masing-masing program studi.
"Selanjutnya dilakukan workshop peninjauan kurikulum yang digelar FST UHB dengan mengundang jajaran pimpinan UHB mulai dari Rektor, Wakil Rektor, hingga beberapa Lembaga dan Unit yang ada di Universitas Harapan Bangsa. Termasuk seluruh dosen yang ada di FST dan perwakilan mahasiswa," ungkapnya.
"Kami juga mengundang dari pihak eksternal, yakni dari sejumlah stakeholder yang sudah bekerja sama dengan FST UHB. Dari forum workshop tersebut masing-masing program studi akan mendapatkan masukan yang nantinya menjadi dasar pertimbangan perubahan kurikulum di FST," imbuhnya.
"Sifatnya lebih ke diskusi. Banyak masukan-masukan dan informasi yang berkaitan dengan perkembangan kebijakan dan kemajuan teknologi, agar kurikulum yang dibuat nanti tidak melenceng dari pedoman pendidikan yang sudah menjadi standar UHB," kata Imam.
lebih lanjut, usai kegiatan workshop tersebut nantinya juga akan dilakukan bimbingan teknis terkait penyusunan kurikulum bersama sejumlah ahli. Tujuannya, agar kurikulum yang dibuat nanti bisa disesuaikan dengan berbagai kebijakan pemerintah dan kebutuhan tenaga kerja yang terus berkembang.
"Kurikulum yang disusun nanti harus mempertimbangkan kebijakan dari Kemendikbud dan Ditjen Dikti, seperti program kurikulum merdeka, hingga kurikulum berasis OBE atau Outcome-Based Education, yang saat ini terus dikembangkan," rincinya.
"Termasuk disesuaikan dengan perkembangan teknologi. Jadi kemungkinan nanti akan ada mata kuliah yang ditambahkan atau bahkan ada yang dihapus. Kemarin kami baru menampung masukan-masukan. Selanjutnya baru akan dilakukan penyusunan kurikulum baru pada akhir bulan Juli nanti," pungkas dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H