Serikat Pekerja dan Tantangan yang dihadapi
Saat ini tantangan yang sangat berat dihadapi oleh pergerakkan serikat pekerja, dimana mereka akan tetap mempertahankan kondisi tradisional yang mereka miliki atau berubah menjadi dinamis. Sebagai contoh tantangan globalisasi berdampak pada pengurangan jumlah anggota karena tipe kerja dan pekerjaan yang berubah. Karena kondisi tersebut apa yang dapat serikat pekerja lakukan? Diam saja karena merasakan bahwa perubahan tersebut adalah hal yang alamiah, atau menetapkan strategi baru dalam proses perorganisasian dan perekruitan anggota. Tantangan kemandirian, dimana setelah sekian lama organisasi tergantung pada bantuan/dana dari organisasi lain untuk pelaksanaan kegiatan, tantangan pemimpin serikat pekerja kuning (mementingkan kepentingan diri/pengusaha dibandingkan dengan pekerja). Tantangan lain dari serikat pekerja layanan publik tidak hanya seputar kepentingan anggota (pekerja) tetapi bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan publik (Quality Public Services): kampanye anti-korupsi, kampanye anti-privatisasi, kampaye positif image dan kualitas pelanggan, dan sebagainya
Apa yang harus serikat pekerja lakukan?
Kekuatan serikat pekerja ditentukan oleh solidaritas dan kesatuan yang aktif para anggotanya serta mampu mewakili kepentingan mereka yang berbeda, ANGGOTA MENJADI KUNCItanpa mereka serikat pekerja adalah omong kosong (atau disebut dengan yellow union yaitu serikat pekerja dibentuk karena kepentingan seseorang atau kelompok tertentu dan menjadikan organisasi tersebut sebagai alat atau kendaran untuk mencapai kepentingannya atau kelompok tersebut).
Serikat pekerja adalah juga organisasi yang permanent dan berkelanjutan yang berarti bahwa dibutuhkan kepercayaan dan pengakuan yaitu kepemimpinan serikat pekerja yang kuat dan benar-benar mewakili kepentingan anggotanya (strong leadership and well-recognized representative). Hal itu juga berarti bahwajaminan keamanan dan kesejahteraan yang telah kita miliki akan berlanjut bila serikat pekerja kita berkembang bersama para anggotanya dan terus memiliki kepemimpinan yang kuat serta benar-benar mewakili kepentingan kita sebagai anggota.
Apa yang harus kita lakukan? Kembangkan sikap dengan menjadikan SERIKAT PEKERJA sebagai jalan hidup kita, dan JANGAN menjadikan organisasi ini sebagai alat atau kendaraan pribadi/kelompok tertentu, dan yang terpenting adalah kita harus ikut secara aktif berkontribusi bagi pertumbuhan ORGANISASI yang demokratik, mandiri, bebas dan benar-benar mewakili kepentingan dan hak-hak kita sebagi pekerja. Kembangkan prinsip membantu SERIKAT PEKERJA adalah membantu Anda (help union is helping you) dan bersama-sama membangun serikat pekerja yang kokoh, yang artinya bahwa:
- Anggota dan Pengurus menjunjungi tinggi nilai-nilai yang diyakini dan dimiliki oleh organisasi: AD/ART dan peraturan/Kebijakan yang diputuskan bersama oleh serikat pekerja(Respect to the high valued of organization-Union Constitution);
- Mengembangkan diri menjadi anggota serikat pekerja dan pekerja yang berkualitas;
- Membangun dan mengembangkan strategi perundingan kerja bersama yang sukses dan berkelanjutan guna mempertinggi standar dan kualitas kehidupan para anggota;
- Mendorong anggota untuk terlibat secara penuh dalam peningkatan produktifitas perusahaan serta memastikan bahwa para pekerja mendapatkan hak atas imbalan produktifitas yang telah dilakukan;
- Menguatkan budaya organisasi melalui perorganisasian dan menjadi para anggotanya terlibat secara aktif dalam setiap program dan kegiatan yang diadakan oleh serikat pekerja;
- Partisipasi yang luas anggota dalam serikat pekerja;
- Kepemimpinan yang kuat, efektif dan benar-benar dipilih dan mewakili kepentingan anggota dan serikat pekerja;
- Kesetaraan kesempatan bagi semua anggota, dan membiarkan anggota muda untuk tumbuh dan berkembang memperkuat organisasi (ingat bahwa anggota muda adalah Pemimpin masa depan – our future leaders);
- Terus menerus melakukan peninjauan kinerja organisasi (visi/misi, kebijakan, struktur, manajemen, strategi) demi memenuhi harapan pelayanan yang layak dan memadai bagi anggota serta dalam menghadapi tekanan/tantangan organisasi;
- Program pendidikan serikat pekerja yang terprogram dan berkelanjutan;
- Membangun kemandirian yang utuh; administrasi dan keuangan organisasi;
- Secara aktif terlibat baik secara internal (ditempat kerja) ataupun secara external (nasional dan internasional), afiliasi (atau) bergabung dengan serikat pekerja nasional dan internasional.
Ingin membaca article ini dalam bentuk PDF, klik disini
[1] disadur dari makalah Rita Olivia Tambunan “Advokat Hak Asasi Manusia Dalam Perselisihan Perburuhan”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H