Sekitar sepuluh tahun yang lalu saya pernah ke kawasan Simpang Lima di Semarang, dan pada waktu itu suasananya cukup ramai dengan banyaknya pedagang kaki lima dan juga warung lesehan.
Kesan pertama sedikit kumuh, namun ketika ikut menikmati makanan lesehan di Simpang Lima menjadi cukup enjoy juga apalagi diiringi oleh alunan musik pengamen jalanan.
Kesan itulah yang tertanam di benak saya ketika liburan akhir tahun ini melintasi kota Semarang dan hendak berhenti sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman.
“Ayo kita lihat-lihat dulu lewat di Simpang Lima…”
Saya mengajak rombongan keluarga untuk melintasi sejenak kawasan Simpang Lima sambil mencari tempat menginap.
Terlihat ada sepeda-sepeda hias yang di gowes anak-anak, remaja, maupun orang dewasa mengelilingi lapangan Simpang Lima.
Serentak anak-anak langsung teriak…”Mauuu…”
Sepeda- sepeda gowes ini ada yang bisa dinaiki oleh 2 orang hingga 4 orang sekaligus.
Cukup kreatif…
Selain bisa menjadi area bermain untuk anak-anak juga bisa mengusir rasa penat sertabisa refreshing sambil berolah raga.
Saya lihat suasananya sudah sangat berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu.
Keramaiannya sama…tetapi lebih teratur.
Tidak terlihat lagi warung lesehan yang kumuh dan digantikan dengan warung tenda yang cukup rapi.
Appreciate untuk kota Semarang yang telah merubah kawasan Simpang Lima menjadi arena bermain dan juga wisata bagi penduduk sekitar dan juga kaum pelancong yang kebetulan singgah di kota Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H