Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Terakhir yang Redup Ditelan Malam

1 Agustus 2012   00:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa, samar-samar mulai memucat

Meninggalkan hulu tepian ramadhan

Melewati sabana dzikir seindah mimpi

Bersama arus yang deras menuju hilir fitri

.

Untuk sementara waktu...

Ramadhan bagai insektisida dosa

Memerangkap nafsu yang merenggut keliman iman

Bagai terlindung oleh hawa musim semi yang lembut

.

Bulan-bulan lain akan datang

Yang penuh asap aromatik dari sianida dunia

Tawarkan dosa yang minta dihapus di ramadhan berikutnya

Tapi, mungkinkah akan dipertemukan dengan ramadhan-Nya?

.

Selalulah berpikir secara elegan

Bahwa besok tak ada lagi waktu untuk menjemput ajal

Kini saatnya mencari bekal untuk sisa perjalanan pulang

.

Setidaknya kita telah diberi-Nya kesempatan

Seperti cayaha terakhir dari matahari tenggelam

Yang redup ditelan malam

.

Berterimakasihlah kepada Tuhanmu

Yang telah memberi banyak nikmat

Dari yang seharusnya layak diterima

Seraya menyelipkan ibadah ekslusif

Dalam setiap denyut dzikir sakral

Tercakup dalam satu kalimat tunggal

La ilaha ilallah Muhammadur-Rasulullah

.

Lalu menangislah...

Mohon ampun padaNya

Jangan pernah menangis dan bersedih

Jika hanya kehilangan harta bendamu

Tapi menangislah karena dosa-dosamu

Dan merosotnya nilai-nilai keimananmu

~*~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun