embun telah menguap tersapu hangatnya mentari
tak kutemukan lagi sisa basahnya di pagi ini
yang tertinggal aroma wangi gerimis semalam
menempel di pucuk - pucuk mawar
*
pagi selalu hamparkan gelisah
di setiap kuncup mawar
yang kerap kehilangan
selimut titik - titik embun
*
dan, ketika senja meluruh
ada harapan tersimpan di sana
masih tentang embun
yang ‘kan terkirim dari langit
*
dalam penantian yang khusyu…
denyut wangi embun yang sama
yang menguap pagi tadi
~*~
Â
Jogja: 080312
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
bonus: AKU ADALAH KEHIDUPAN KEKASIHKU (jalaludin rumi)untuk memenuhi 70 kata :)
Â
Apa yang dapat aku lakukan, wahai umat Muslim?
Â
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Â
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,
Â
bukan Majusi, bukan Islam.
Â
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Â
Bukan dari darat, maupun laut.
Â
Bukan dari Sumber Alam,
Â
Bukan dari surga yang berputar,
Â
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!