Mohon tunggu...
LIANG MARKOMI
LIANG MARKOMI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Land of The Kings adalah Tana Toraja

9 Februari 2016   11:11 Diperbarui: 9 Februari 2016   11:37 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Peti mati dapat di simpan di dalam gua (liang) atau makam batu berukir, atau di gantung di tebing.
Ketika orang toraja meninggal, semua keluarga akan di hubungi dan keluarga tersebut akan memepersiapkan tedong(kerbau) dan bai(babi) kareana orang toraja percaya kerbau bisa membawanya ke puya (surga).

Maka dari itu lah mari berkunjung ke Tana Toraja, kita akan di manjakan dengan pemandangan alam yang indah . Disini masih sangat ketal adat isitadatnya banyak wisatawan yang berkunjung ke tana toraja karena keunikan tersendirinya. Mulai dari wisata goa (Liang), wisata religi,dan pemandangan alam yang tak kalah duanya. Pokoknya “jangan mati sebelum ketana toraja”.

Hamparan sawah yang menghijau, hawa yang masih sejuk “AH POKOKNYA INDONESIA KAYA DENGAN BUDAYANYA.”
Wisatake’ ke’ kesuadalah potret kebudayaan megalitik yang paling lengkap di tana toraja. Keindahan alamnya di kepung pengunungan, hamparan sawah yang luas terbentang. Setiap rumah adat di sini berhadap-hadapan dengan lumbung padi yang berukuran lebih kecil. Untuk memasuki kawasan cagar budaya ke’te kesu, anda hanya perluh membayar biaya sebesar Rp5000,- bagi (anak-anak) dan Rp10.000,-(dewasa). Harga yang sangat murah untuk sebuah perjalanan lintas budaya.

Akses menuju ke’te’ kesuterbilang mudah. Letaknya dekat dengan kotarantepao,kota basis pariwisata di tana toraja,yaitu menggunakan angkutan lokal toraja cukup membayar Rp 5000,-anda sudah sampai ke ke’te’kesuatau mengunakan jasa ojek cukup membayar Rp10.000,- untuk bisa sampai ke ke’te’kesu. Perjalanan menggunakan kendaraan dapat di tempuh dalam waktu kurang dari 30 menit.

Setelah saampai di ke’te’kesuanda akan melihat pemandangan alam yang begitu eksotis . sawah-sawah yang begitu hijau,bekas –bekas Lantang( bekas pesta rambu solo). Ketika anda masuk ke wilayah ke’teanda akan di manjakan dengan Tongkonan( rumah adat ) dan Alang ( lumbung padi ). Setelah melihat–lihat tongkonan kita akan menuju ke goa tebing yang berada tidak jauh dari tongkonan. Sesampainya di ujung jalan terlihat tebing -tebing menjulang yang celah-celahnya terdapat peti –peti kayu tempat mayat disemayamkan. Peti –peti iniberbentuk rumah, perahu kecil ,kerbau,babi, dan naga. Terlihat juga tengkorak-tengkorak dan tulang –tulang berserakan di celah-celah Erong(peti mati). Dibeberapa tempat juga terdapat sesajen yang berisi rokok,uang,makanan,dan minuman.

Di bagian bawa tebing juga terdapat beberapa buah makam yang sangat besar berbentuk rumah yang di sebut Patane (kuburan modern)dan di depannya ada patung manusia yang di buat menyerupai orang yang meninggal yang di sebut juga Tau-tau (patung).

Setelah anda puas dengan melihat tebing-tebing,tiba waktunya untuk berbelanja. Souvenir yang di jual di sini kebanyakan adalah ukiran kayu khas tana toraja. Setiap ukirannya memiliki makna khusus. Motifnya menyerupai hewan,tanaman,matahari, dan kain tenun asli toraja.

 

Nama : Markomi Fransisco Patandung
Prodi : Bina Wisata Unifa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun