Lathifah melotot. "Tapi tak ada persiapan Uniii! Tak ada kode sedikitpun. Mana pesertanya senior-senior." Serunya gemas.
"Tapi bisa kan Lathifah?" beliau tersenyum simpul.
Lathifah mengangguk lemas meski alisnya tertaut tajam.
"Lathifah, tak akan sia-sia Uni memintamu ke sana. Masa, gitu doang Bu Mentri ndak bisa. " Ucapnya sembari berdecak.
Lathifah geleng-geleng kepala. Tak lupa tepuk jidat.
"Kenapa aku selalu kalah argumen dengan beliau." Lathifah membatin.
Sepekan kemudian, situasi serupa kembali terjadi.
"Uni, masa aku tiba-tiba dimintai ngisi training pelajar. Kayak ban serep aja. Mana jumlah peserta seratus lebih!" Keluh Lathifah dengan berkacak pinggang saat berkunjung. Tak lupa laporannya dengan ekspresi manyun.
"Untuk kapan?" Tanya beliau singkat tanpa prolog.
"Sekarang." Jawab Lathifah dengan wajah tanpa dosa.
"Hah?" Sekarang giliran Uni Eswil yang terperanjat.