Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ngapain Jadi Guru? (1)

6 Desember 2020   12:51 Diperbarui: 6 Desember 2020   18:04 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mudah-mudahan kalian beneran bisa sukses dah." Ucapnya lagi. 

Selepas kepergiannya ibu memeluk kami. "Tunjukkan pada dunia kalian bisa Nak. Jangan lupa berbuat baik pada orang-orang disekitarmu. Walau dia pernah menyakitimu." Begitu pesan ibu dengan lembut.

Dokpri. Dampingi mereka hanya karena mengharap ridha Illahi. 
Dokpri. Dampingi mereka hanya karena mengharap ridha Illahi. 
Dilain waktu, perlakuan berbeda juga pernah dirasakan dari sosok yang selalu digugu dan ditiru. Dihari biasa sikap beliau sangat positif dan baik. Namun disaat kami berdampingan dengan salah seorang siswa yang merupakan anak seorang tokoh berpengaruh. 

Perhatian beliau terbius oleh anak ini. Walau secara prestasi akademik dia tak unggul. Namun menjadi prioritas. 

***

Beberapa sikap tak nyaman di atas pernah diterima. Tak terlintas prasangka buruk pda mereka. Tak terbersit keinginan untuk membenci mereka. Apalagi membalasdan mendendam.

Perlahan mulai lahir keinginan menjadi seorang guru. Bermain dalam imajinasi. Kelak ingin menjadi guru yang begitu disenangi dan dirindukan oleh semua siswa. Tak memberi porsi berbeda pada anak didik sesuai kasta orangtua mereka.

Harapan untuk ikut membangun peradaban mulai berkelabat dalam angan. Mengukir jiwa-jiwa polos yang berstatus sebagai siswa dengan cinta yang tulus tanpa buatan. Membimbing mereka menjadi manusia yang seutuhnya.

Berbudi luhur dan bermanfaat untuk dunia sekitarnya. Tak melukai walau ia mampu melakukannya. Tak sombong walau telah punya segalanya. Tak menciderai jiwa anak didik hanya karena kondisi mereka terbatas

Insya Allah bersambung

Ruang Mimpi, 6 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun