Allah telah hadirkan sosok manusia mulia di muka bumi ini beberapa abad silam. Beliau begitu istimewa dan menjadi panutan.Â
Sangat disayangi dan dipercayai oleh keluarga dan para sahabat. Musuh beliau pun sangat mempercayai beliau. Karena akhlak mulia yang dimilikinya.
Siapakah beliau? Ia acap kali disebut sebagai intan berlian padang pasir. Suluah bendang dalam nagari, kata orang Minang. Penyejuk akhir zaman di tengah kegersangan jiwa yang melanda penduduk bumi. Beliau adalah Nabi Muhammad .
Nabi Muhammad merupakan utusan Allah Swt. Beliau pembawa risalah kebaikan untuk manusia agar selamat dunia akhirat. Rasulullah sekaligus nabi terakhir atau penutup para nabi yang diutus oleh Allah sebagai pembawa pesan untuk umat manusia.Beliau dikenal sebagai insan maksum yang bersih dari dosa. Akhlaknya sangat mulia dan dianugerahi mukjizat yang istimewa oleh Sang Khalik, yakni Al-Quran.
Kisah hidupnya sangat inspiratif. Patut dijadikan teladan oleh seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini.
Beliau sangat dermawan, penyabar, sangat bijak, jujur ucapannya, bertanggungjawab dan memiliki seni bergaul yang sangat indah dengan orang di sekelilingnya. Siapa saja yang bergaul dengannya pasti akan menyukainya. Bahkan musuh pun sangat mempercayai beliau.
Kemuliaan akhlak yang beliau miliki digambarkan dalam Al-Quran surat al-Qalam ayat 4:
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Nasab Rasulullah
Nasab Rasulullah sangat terjaga.Â
Kedua orangtua beliau berasal dari keturunan terbaik pada masanya. Nasabnya ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Quraisy bin Kilab.Â
Silsilah Rasulullah berujung pada Adnan anak keturunan Nabi Ismail. Semuanya dikenal sebagai orang-orang yang mulia dan saleh. Tak heran, sang Nabi merupakan anak keturunan Adam yang paling mulia serta paling utama nasabnya.
Beliau putra semata wayang Abdullah, anak terbaik Abdul Muththalib. Sang ayah wafat saat beliau masih dalam kandungan ibunda, yakni Aminah.Â
Aminah merupakan perempuan suci anak dari Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab.
Rasulullah lahir pada Senin, 12 Rabi'ul Awal Tahun Gajah, bertepatan 20 atau 22 April 571 Masehi.Â
Sang bunda mengirimkan bayinya pada Abdul Muththalib. Si kakek pun membawa bayi yang dinamainya Muhammad ini melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah.
Peristiwa besar sebelum kelahiran sang Nabi
Dari berbagai buku sumber disebutkan tentang banyaknya peristiwa besar yang terjadi sebelum kelahiran Rasulullah . Alam seolah menunjukkan keridhaannya dalam menanti kelahiran insan pilihan.
Kejadian besar yang paling terkenal adalah kehancuran pasukan Abrahah yang berencana menghancurkan Ka'bah di kota Mekah. Allah  membinasakan para penyerbu itu melalui serombongan burung ababil yang melemparkan kerikil panas mematikan ke arah Abrahah dan pasukannya.Â
Alhasil, Abrahah beserta pasukannya hancur tanpa sisa. Tahun terjadinya peristiwa ini dinamakan Tahun Gajah.
Selain itu, menjelang detik-detik kelahiran sang Nabi, api suci yang dipuja kaum Majusi tiba-tiba padam. Padahal, api suci di kuil pemujaan Persia tersebut dikisahkan tak pernah padam selama hampir seribu tahun.
Di tempat yang lain, serambi istana Kisra yang menjadi pusat kezaliman dan kekafiran dunia juga runtuh seketika.
Sebuah riwayat menyebutkan, pada malam kelahiran sang Nabi, bumi berguncang. Hingga berhala-berhala yang menodai kesucian Ka'bah jatuh berserakan dan hancur.
Sementara itu, kejadian menggemparkan menyelimuti Romawi. Karena beberapa gereja dan biara yang ada di sana runtuh berkeping-keping. Pada waktu yang sama, di malam kelahiran Rasul penutup zaman ini, semenanjung yang dianggap suci oleh orang Persia terkubur ke dalam perut bumi.
Demikian Allah menunjukkan kebesaran-Nya yang akan menurunkan sosok penyelamat dan penyejuk di tengah kejahilan yang menyelimuti penduduk bumi.
Bersambung
Bahan Bacaan :
Buku "Parents Smart untuk Ananda Hebat"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H