Mohon tunggu...
Uniek Widyarti Nugrahani
Uniek Widyarti Nugrahani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai hujan, nyala lilin dan secangkir green tea

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

14 Desember 2022   21:46 Diperbarui: 14 Desember 2022   22:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999).

Whitmore (2003) mendifinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya.

Coaching adalah proses mengantarkan seseorang dari situasi dia saat ini ke situasi ideal yang diinginkan di masa depan

Paradigma berfikir coaching adalah focus pada coachee atau rekan yang akan dikembangkan, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat, serta mampu melihat peluang baru dan masa depan.

fokus pada coachee atau rekan sejawat yang akan kita kembangkan

Agar kita dapat bersikap terbuka, kita perlu selalu berpikir netral terhadap apa pun yang dikatakan atau dilakukan rekan kita. Jika ada penghakiman atau asumsi yang muncul di pikiran kita atas jawaban rekan kita, maka kita mengubah pikiran tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk mengonfirmasi penghakiman atau asumsi itu secara hati-hati. Memelihara rasa ingin tahu membantu rekan kita dan diri kita untuk memahami situasi rekan kita.

Paradigma berpikir coaching yang ketiga adalah memiliki kesadaran diri yang kuat. Kesadaran diri yang kuat membantu kita untuk bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi selama pembicaraan dengan rekan sejawat. Kita perlu mampu menangkap adanya emosi/energi yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari rekan kita. Kompetensi yang merupakan perwujudan dari paradigma berpikir ini akan kita pelajari lebih lanjut di bagian Kompetensi Coaching.

Paradigma berpikir coaching yang keempat adalah mampu melihat peluang baru dan masa depan. Kita harus mampu melihat peluang perkembangan yang ada dan juga bisa membawa rekan kita melihat masa depan. Coaching mendorong seseorang untuk fokus pada masa depan, karena apapun situasinya saat ini, yang masih bisa diubah adalah masa depan. Coaching juga mendorong seseorang untuk fokus pada solusi, bukan pada masalah, karena pada saat kita berfokus pada solusi, kita menjadi lebih bersemangat dibandingkan jika kita berfokus pada masalah.

Sedangkan Prinsip Coaching adalah Kemitraan, Proses kreatif dan memaksimalkan potensi

Dalam coaching, posisi coach terhadap coachee-nya adalah mitra. Itu berarti setara, tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Coachee adalah sumber belajar bagi dirinya sendiri. Coach merupakan rekan berpikir bagi coachee-nya dalam membantu coachee belajar dari dirinya sendiri. Coach bisa berbagi mengenai pengalamannya yang terkait dengan topik pengembangan coachee, jika diminta oleh coachee, sebagai salah satu sumber belajar bagi coachee.

Proses kreatif ini dilakukan melalui percakapan, yang:

dua arah

memicu proses berpikir coachee

memetakan dan menggali situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru

prinsip coaching dalam mengembangkan kompetensi diri rekan sejawat, maka percakapan yang berlangsung adalah dua arah. Yang kita lakukan adalah mendengarkan rekan kita dan kemudian melontarkan pertanyaan untuk membantu rekan kita untuk lebih memahami situasi dirinya, situasi ideal yang dia inginkan, serta langkah-langkah untuk membawa dia dari situasi dia saat ini ke situasi ideal yang dia inginkan.

Untuk dapat melakukan coaching dengan baik, maka seorang coach harus memiliki tiga kompetensi inti coaching, yaitu

Kehadiran Penuh

Merupakan kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi coachee. Kehadiran penuh ini adalah bagian dari kesadaran diri yang akan membantu munculnya paradigma berpikir dan kompetensi lain saat kira melakukan percakapan coaching.

Mendengarkan Aktif

Sering disebut dengan menyimak.Seorang coach yang baik akan mendengarkan lebih banyak dan lebih sedikit berbicara.

satu referensi yang dapat kita gunakan untuk mengajukan pertanyaan berbobot hasil dari mendengarkan aktif yaitu RASA yang diperkenalkan oleh Julian Treasure.

Mengajukan pertanyaan berbobot

Dengan pertanyaan berbobot diharapkan akan memantik ide-ide kreatif dari coachee dan diharapkan akan menggali potensi yang ada pada coachee.

Salah satu model coaching adalah dengan Alur Percakapan TIRTA

Tujuan

Merupakan sebuah tahap awal, dimana coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung.

Identifikasi

Pada tahap ini coach melakukan identifikasi untuk menggali dan memetakan situasi yang tengah dibicarakan.

Rencana Aksi

Berupa pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat

Tanggung Jawab

Yaitu dengan membuat komitmen atas hasil yang dicapai untuk Langkah selanjutnya.

Lalu, apa hubungan antara coaching ini dengan materi yang lain?

Seperti kita ketahui, dalam filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa Tujuan Pendidikan adalah proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Coaching ini bisa digunakan dalam rangka proses menuntun murid untuk mencapai kekuatan kodratnya. Kita menyadari, bahwa anak terlahir dengan keunikan masing-masing. Berbagai karakter kita temui dalam kelas dan sekolah. Dari kemajemukan itu, tak sedikit timbul gesekan dan masalah yang menghambat tertibnya proses belajar mengajar. Dengan Teknik coaching ini, permasalahan yang muncul bisa diatasi, dan justru solusi ini bisa didapat dari murid yang mengalami masalah sendiri. Teknik coaching yang kita laksanakan pun sesuai dengan nilai berpihak pada murid. Karena disitu, coach menggali potensi murid seutuhnya.

Bukan hanya jika murid ada masalah saja. Ketika murid merencanakan sebuah kegiatan atau memiliki rencana positif kedepan. Teknik coaching pun bisa menuntun mereka menggapai apa yang menjadi tujuan.

Dalam hubungannya dengan rekan sejawat. Teknik coaching ini bisa digunakan pula Ketika rekan kita mengalami hambatan atau rekan kita tengan merencanakan sebuah perubahan. Bahkan Ketika kita bekerjasama atau berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam berbagai kegiatan. Teknik coaching ini pula bis akita terapkan.

Keterkaitan coaching dengan pembelajaran berdeferensiasi adalah, pahwaparadigma dan prinsip coaching dapat diterapkan Ketika pembelajaran dikelas dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar murid.

Sementara, lima kompetensi sosial emosional menjadi dasar agar guru bisa mengelola dirinya dengan baik terutama Ketika kita sedang berada dalam masalah atau ketika kita berusaha mengambil sebuah keputusan. Teknik STOP untuk mengembalikan kesadaran penuh bisa diterapkan Ketika kita tengah melakukan Teknik coaching.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun