Mohon tunggu...
Uniek Widyarti Nugrahani
Uniek Widyarti Nugrahani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai hujan, nyala lilin dan secangkir green tea

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

14 Desember 2022   21:46 Diperbarui: 14 Desember 2022   22:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti kita ketahui, dalam filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa Tujuan Pendidikan adalah proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Coaching ini bisa digunakan dalam rangka proses menuntun murid untuk mencapai kekuatan kodratnya. Kita menyadari, bahwa anak terlahir dengan keunikan masing-masing. Berbagai karakter kita temui dalam kelas dan sekolah. Dari kemajemukan itu, tak sedikit timbul gesekan dan masalah yang menghambat tertibnya proses belajar mengajar. Dengan Teknik coaching ini, permasalahan yang muncul bisa diatasi, dan justru solusi ini bisa didapat dari murid yang mengalami masalah sendiri. Teknik coaching yang kita laksanakan pun sesuai dengan nilai berpihak pada murid. Karena disitu, coach menggali potensi murid seutuhnya.

Bukan hanya jika murid ada masalah saja. Ketika murid merencanakan sebuah kegiatan atau memiliki rencana positif kedepan. Teknik coaching pun bisa menuntun mereka menggapai apa yang menjadi tujuan.

Dalam hubungannya dengan rekan sejawat. Teknik coaching ini bisa digunakan pula Ketika rekan kita mengalami hambatan atau rekan kita tengan merencanakan sebuah perubahan. Bahkan Ketika kita bekerjasama atau berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam berbagai kegiatan. Teknik coaching ini pula bis akita terapkan.

Keterkaitan coaching dengan pembelajaran berdeferensiasi adalah, pahwaparadigma dan prinsip coaching dapat diterapkan Ketika pembelajaran dikelas dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar murid.

Sementara, lima kompetensi sosial emosional menjadi dasar agar guru bisa mengelola dirinya dengan baik terutama Ketika kita sedang berada dalam masalah atau ketika kita berusaha mengambil sebuah keputusan. Teknik STOP untuk mengembalikan kesadaran penuh bisa diterapkan Ketika kita tengah melakukan Teknik coaching.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun