Ternyata semalam Opa telah memposting tulisan beliau hampir berbarengan dengan postingan puisiku. Menjelang siang Opa kembali mengirim pesan wapri, "Kami tunggu kedatangan ananda."
Aku kabarkan berita ini ke suami. Jikalau Opa dan Oma ternyata singgah pula di Yogyakarta. Sebuah kejutan yang tak kusangka sebelumya. Suami faham jikalau aku sangat menghormati Opa dan Oma, sebagai penulis senior yang sangat murah hati membagi ilmu pada sesama. Ingin rasanya menemui Opa dan Oma bersama suami tercinta.
Namun sayang suami tidak bisa meninggalkan tugasnya, menjadi instruktur pelatihan hari itu. Hanya menitip salam untuk beliau berdua jika aku berhasil bertemu. Dan aku pun meminta izin untuk menemui Opa dan Oma usai menjemput si bungsu.
Selain itu aku sempatkan juga bertanya pada Mba Jora (Zahrotul Mujahidah). Sobat Kompasianer asal Gunungkidul. Barangkali bisa sebentar turun ke Yogya dan bersama ketemu Opa dan Oma. Ternyata Mba Jora tidak bisa, beliau pun menitip salam untuk Opa dan Oma. Baiklah, aku rekam semua titipan pesan dalam ingatan.
Aku masih tak menyangka ternyata Opa dan Oma tak lagi berjarak, bahkan nyaris di depan mata. Sebagai yang lebih muda aku merasa begitu dihargai. Beliau tak sungkan menyapa dan memberi informasi mengenai kedatangan bersama Oma ke Yogyakarta. Bahkan mengundang untuk makan siang. Justru aku merasa malu, seharusnya sebagai tuan rumah yang mengundang tapi malah diundang. Hiks.
Persis pukul 13.00, aku baru tiba di Rumah Makan Sederhana. Masya Allah mobil semua, aku nyaris bingung mau parkir motor di mana? Ini membutuhkan waktu, cari parkiran, hehe. Alhamdulillah pak parkir begitu bijaksana, membantuku memasukan motor di sudut dekat tempat jaga.
Saat sampai di pintu masuk, aku melihat begitu banyak orang, namun tak nampak kulihat wajah Opa dan Oma. Aku bertanya kepada seorang karyawan,
"Maaf Mas, saya mau ketemu sama Pak Tjiptadinata dan rombongan, di sebelah mana nggih?"
"Mbak udah janjian?"
"Sudah Mas, beliau bilang acara jam 12.00. Ini Rumah Makan Sederhana jalan Kaliurang kan?"
Aku pun bertanya untuk memastikan, jejangan aku salah masuk ruangan. Hihihi.