Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ini Covid-19 atau Flu Biasa? Jangan Panik Meski Tetap Waspada

29 Juni 2021   18:47 Diperbarui: 29 Juni 2021   19:25 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : lifestyle.kompas.com

"Ibu temenin aku bobo ya!"

"Sama Bapak dulu ya Dek, Ibu lagi gak enak badan."

"Enggak mau!!"

Rengekan si bungsu semakin menjadi ketika waktunya tidur aku tak bisa ada di sisi. Dia berusaha merajuk hingga tangis pun sulit dibujuk.

Inilah yang terjadi beberapa hari lalu, aku sempat mengalami gejala flu. Sengaja aku tak mendekat dulu. Meski masih satu rumah, aku berusaha memisah. Untuk menjaga, lebih tepatnya begitu.

"Hati-hati Mba, sekarang gejala Covid 19 sudah beragam."

"Na'udzubillah, semoga bukan ya."

Seorang teman berusaha mengingatkan. Agar aku meningkatkan kehati-hatian. Semua demi kebaikan. Ya, aku pun mencoba menenangkan pikiran.

Berawal sepulang dari ambil dokumen kelulusan si sulung, aku kehujanan. Barangkali pemicu lain adalah faktor kelelahan sehingga menimbulkan efek lanjutan. Gejala flu pun menyerang badan. Meski begitu aku selalu yakin, tetap patuhi prokes saat di luar rumah.

Jujur perasaan tak karuan tentu ada. Sejak kabar badai Covid 19 santer di media. Apa pun yang kita rasa, pikir kita tertuju pada hal yang sama. Ini Covid 19 atau bukan ya?

Sempat resah bahkan hampir memutuskan untuk GeNose ke rumah sakit. Maksudnya agar lebih jelas dan terdeteksi sejak dini. Tunggu! Suami mencoba menahan dulu. Terlebih melihat situasi dan kondisi di luar sana masih tak menentu. Lebih baik pastikan kondisi diri sebelum memutuskan untuk pergi.

Panik! Tentu saja sempat menghampiri. Manusiawi. Tersebab beberapa hari gejala yang kualami belum juga terhenti. Malah dampak kekhawatiranku, begitu mengganggu kondisi imunku. Bahkan asam lambung kurasakan sempat naik.

Terlebih kabar mengenai adanya varian baru dengan gejala yang menyerang pencernaan. Nah, bisa dibayangkan bagaimana puncak pikiran semakin tak karuan. Bukannya membaik malah memperburuk keadaan.

Aku pun merasa tak nyaman. Jelas ini disebabkan pikiran! Cemas yang berlebihan. Ditambah kasus terpapar Covid 19 yang ada di lingkunganku semakin bertambah. Pikiranku kian resah.

"Tenanglah dulu Bu, kalau pikiran cemas keadaanmu malah jadi tak jelas...."

Suami mencoba menenangkan. Betul juga. Kucoba pahami apa yang aku rasakan. Sampai detil keadaan termasuk jika terjadi perubahan. Ini flu biasa atau bukan?

Nah, barangkali ada yang mengalami hal sepertiku. Mari kita sama-sama berbagi pengalaman. Semoga bisa mengatasi kondisi yang kita hadapi sekarang.

Pentingnya mengenal gejala awal dan observasi diri

Ini sangat berguna untuk meredam rasa panik. Terlebih jika merasa tak enak badan jangan buru-buru berburuk sangka. Cari info yang terjamin kebenarannya. Sehingga kita tak salah dalam memahami apa yang kita rasa.

Flu biasa memang nyaris sama dengan gejala Covid 19. Batuk, badan sakit, lemas, demam, hilang selera makan, hingga sakit tenggorokan. Mirip kan?

Jika flu dan lendir masih tertahan di dalam tubuh, rasanya tentu tak karuan. Ini memang tergantung imun kita. Ada yang ringan ada pula yang sampai beberapa hari tak enak makan.

Bahkan ada juga yang mengalami radang tenggorokan. Mau melakukan pekerjaan pun enggan. Jangankan orang tua, anak-anak kalau flu rewel kan? Karena merasakan kondisi badan tak nyaman.

Jika flu biasa ditambah cemas berlebihan, efeknya pun bisa menyerang lambung. Timbul sensasi panas dan tak karuan. Ini pun mirip dengan gejala Covid 19 varian baru, ada gangguan pencernaan. Apabila kurang detil memang riskan menimbulkan kepanikan.  

Saat itu aku mencoba untuk tenang. Sembari aku perhatikan kondisi badanku dari hari ke hari. Setelah aku tunggu beberapa waktu, Alhamdulillah lambungku membaik.

Aku tak mengalami demam. Aku pun masih bisa mencium bau dan merasakan makanan. Inilah perbedaan yang kerap dilontarkan oleh pasien Covid 19.

Ya, beberapa pasien Covid 19 mengungkapkan bahwa mereka kehilangan indera penciuman dan tak bisa merasakan makanan. Demam yang dialaminya pun lebih tinggi dari demam flu biasa. Bahkan ada yang hingga 5 hari belum terhenti.

Inilah pentingnya mengenal gejala awal agar bisa lebih menata hati untuk mempermudah melakukan observasi diri. Hal ini penting agar tak terjadi kepanikan berlebihan. Terutama jika mengalami kondisi tak enak badan.

Tangkas dalam mengatasi keadaan diri

Seperti yang kita tau kondisi di luar sana sedang tak baik. Tenaga kesehatan sudah mulai kewalahan. Hingga kapasitas rumah sakit yang nyaris berdesakan. Alangkah lebih baik kita pahami dulu apa yang kita rasakan sebelum memutuskan untuk meminta bantuan tenaga kesehatan.

Tangkas dalam mengatasi keadaan diri. Begitulah yang diperlukan untuk masa sekarang ini. Dengan begitu kita bisa menjaga diri dan keluarga. Mengingat kondisi rumah sakit yang sudah semakin sedikit mampu menangani orang sakit.

Jika mengalami flu biasa barangkali kita butuh memperbanyak jam istirahat. Kita pun bisa menambah dosis vitamin, ini sudah cukup membantu pengembalian imun tubuh. Bisa padu dengan habattusauda di malam hari. Banyak konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari.

Untuk membantu penyembuhan, setelah makan bisa coba minum madu jahe dengan segelas air hangat. Ini bisa membuat nyaman lambung dan tenggorokan.

Jangan lupa konsumsi vitamin C secukupnya. Jangan terlalu berlebihan, karena bisa menyebabkan lambung tak nyaman. Imbangi dengan konsumsi banyak sayuran. Ini penting sebagai doping asupan nutrisi yang dibutuhkan badan.

Olah raga ringan, serta menjaga bahagia

Untuk meningkatkan stamina, perlu dukungan olah raga. Tak perlu berat, cukup olah raga ringan yang bisa dilakukan di dalam rumah. Ini sudah membantu tubuh agar tetap terjaga.

Semisal joging kecil atau senam dalam ruangan. Tak perlu lama, 10-15 menit lakukan secara rutin agar tubuh kembali segar.

Meski sedang tak enak badan sempatkan sejenak untuk berolah raga ringan. Ini berguna agar pikiran menjadi lebih rileks dan tenang.

Jika kita menggerakkan anggota tubuh sebentar saja, kerja otot menjadi lebih lentur. Ini bisa membantu menenangkan pikiran. Sehingga perasaan cemas yang barangkali sempat singgah, perlahan terganti dengan aliran ketenangan.

Pikiran tenang tentu membuat hati lebih bahagia bukan? Ya, menjaga bahagia merupakan hal yang tak boleh dilupa. Menjadi benteng pertahanan agar pikiran tak mudah panik. Terlebih ketika kita harus tetap waspada dalam situasi seperti sekarang yang belum mereda.

Keluarga dan lingkungan wajib dijaga

Kondisi alam yang sedang tak menentu, kadang panas tak jarang terjadi hujan lebat secara tiba-tiba. Jelas tubuh manusia ada batas dalam menerima. Imun tubuh pun menjadi taruhan yang tak bisa dielakkan.

Masing-masing dari kita harus pandai menjaga. Sebab virus akan terus berkembang jika kekebalan manusia melemah. Itulah sebabnya tiap manusia wajib menjaga agar antibodi terus terjaga.

Namun tak bisa dihindari dalam satu kondisi ada titik dimana manusia tak bisa menghindar. Ketika harus menemui kondisi dimana tubuh mengalami penurunan antibodi. Apalagi jika berada pada kondisi alam yang cukup ekstrim. Ditambah kelelahan fisik akibat aktifitas yang harus dilakukan.

Flu memang menjadi lagu rutin saat musim hujan. Jika sudah mengalami gejala ini pastikan keluarga pun lingkungan sekitar harus tetap dijaga. Jangan sampai kita menjadi penyebab penyebaran virus dan menimbulkan korban selanjutnya.

Saat mengalami gejala flu seluruh anggota keluarga tak kuperbolehkan untuk keluar rumah. Hal ini untuk menjaga pula lingkungan di sekitarku. Anak-anak kukondisikan di dalam rumah agar terjaga imun dan tak terlalu lelah.

Meski hanya flu biasa, aku tetap patuhi prokes yang ada. Termasuk memakai masker di dalam rumah. Hikmahnya, tak menimbulkan flu berjamaah. Bagaimanapun flu termasuk virus juga kan?

Niek~
Jogjakarta, 29 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun