Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanyakan pada Klepon

23 Juli 2020   16:30 Diperbarui: 23 Juli 2020   16:26 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kue Klepon. Sumber : kompas.tv

"Simbah itu cuma membuat saja, wajar kalo hasilnya beda-beda. Manusia juga diciptakan beda-beda. Sabar kalau dapat yang sedikit gula. Yang penting nama tetap sama. Tanyakan pada klepon. Buat apa dipermasalahkan. Asal bisa dimakan dan perut kenyang. Iya kan?"

Betul juga kata Simbah. Jika sudah jadi klepon mana mungkin bisa terlihat isi di dalamnya. Kalau kita tak mencoba dan memakannya, tak akan tau reaksinya.

Apakah muncrat karena terlalu banyak gula. Atau tak ada reaksi karena sedikit isi. Apapun itu, nama tetap sama. Klepon.

Ternyata meski nama sama, menuai isi yang beraneka. Saat itu, dalam satu meja. Reaksi kami pun berbeda-beda. Dan Simbah tak pernah mempermasalahkan. Yang penting klepon sudah matang dan siap dimakan.

Klepon memang disajikan untuk menyatukan keluarga bukan menghadirkan keributan di atas meja. Tak percaya, tanyakan pada klepon. Dan tunggu bagaimana reaksi selanjutnya?

Niek~
Jogjakarta, 23 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun