Lelah, pasti. Namun kami pasrah apapun yang terjadi akan kami hadapi dengan senang hati. Usaha tak akan mengingkari hasil, pasti bisa menemukan sebuah titik harapan. Kami yakin petunjuk jalan segera kami temukan.
Yang terpenting bagi kami adalah tempat tinggal. Paling tidak untuk satu tahun ke depan. Nyaman dan aman namun tak terlalu mahal.
Hingga kaki telah mencapai puncak titik kesanggupan. Tetiba sebuah pintu gerbang terbuka lebar. Ya, tempat inilah harapan satu-satunya di tengah raga yang sudah tak sanggup lagi menahan lelah.
***
"Kalian mulai kapan tinggal?"
"Sore ini Bu."
"Baik biar nanti Bu Mar yang menyiapkan. Silahkan kalian ikuti Bu Mar ke kamar yang hendak disiapkan."
"Terimakasih banyak Bu."
Binar mataku beradu dengan sorot teduh Lis. Usaha kami pun berujung pada asrama putri ini. Bayang hari-hari penuh warna bakal kami lalui. Nyata, bukan sekadar mimpi.
Selama menempuh bangku pun mengurai ilmu dalam jangka waktu yang telah dtentukan. Kami yakin bisa menjalani dalam bingkai kebersamaan.
***