Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Saat Wabah, Menjadikan Rumah sebagai Pusat Ibadah

24 April 2020   12:59 Diperbarui: 24 April 2020   13:26 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, rumah. Menjadi sebuah ruang menuai berkah. Merupakan tempat yang pertama. Sebagai catatan paling utama. Saat seluruh kegiatan dikembalikan ke rumah. Hingga berakhirnya wabah. Tentu ini bukan sekadar hikmah, melainkan anugerah dibalik terjadinya musibah.

Kiranya rumah tak henti lantunkan ayat penuh pengharapan. Ketika langit masih gantungkan segala cobaan. Dan saat ramadan kembali menyapa, semua pintu terbuka untuk jalan bahagia. Tak ada kata selain kesyukuran pada-Nya. Meski ruang hampa terhampar di depan mata. Pun badai wabah masih meraja.

Bagaimana tidak, inilah yang kini dirasakan manusia. Saat tak bisa menginjak rumah ibadah. Pun bersilaturahmi menuai berkah. Tentu rumah menjadi tempat berlindung paling nyaman. Di mana semua aktifitas bisa berjalan dengan aman.

Yang bekerja, sekolah, bahkan menjalankan usaha. Sebisa mungkin dialihkan di dalam rumah. Berkomunikasi pun menggunakan teknologi masa kini. Kiranya dijadikan sebagai alternatif solusi. Semua demi wabah agar segera terhenti.

Inilah hikmah dibalik terjadinya musibah. Bahkan ritual ibadah pun dipusatkan di rumah. Meski suasana ramadan tak lagi seperti biasa. Yang mana disambut dengan keramaian suka. Pun keriuhan saat menjelang berbuka. Tetiba harus menguntai jejak ramadan dengan balutan penuh makna sederhana. Yang dilakukan di rumah saja.

Barangkali ini bagian dari kenyataan. Agar manusia tak terjebak dalam sehampar kemewahan. Menyigi harapan ramadan penuh pengampunan. Hingga memberi penerang meski tak seindah yang pernah dikenang.

Kiranya manusia wajib menyambut dengan sebentuk kesyukuran. Pun hadapi kenyataan dengan tangan penuh kebajikan. Ramadan kali ini sungguh menuai banyak pelajaran.

Di tengah wabah pun musibah. Kiranya terhampar hikmah. Saat rumah menjadi pusat ibadah. Yakin ramadan kali ini terasa indah. Dan pastikan tetap tinggal di dalam rumah. Hingga alam kembali tersenyum ramah.

Niek~
Jogjakarta, 24 April 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun