Bagaimana tidak, mendampingi keluarga sepanjang hari. Merupakan bentuk perjuangan hakiki. Bangun pagi hingga malam menyingkap sunyi, kiranya kami tak henti menggenggam mimpi.
Meski tak berdiri di garda depan. Namun di tangan kamilah keluarga bisa bertahan. Di rumah saja kami gigih berjuang. Menjaga agar virus berbahaya tak menyerang.
Maka dari itu emak tak boleh kalah. Bahkan menyerah. Lentera semangat harus selalu di semat. Sebab di pundak kamilah harapan tertancap. Membantu garda depan itulah yang kerap kami ucap. Saat panci dan kawan-kawan menjadi saksi. Kami, Kartini masa kini pun siap beraksi. Membasmi pandemi hingga lenyap dari muka bumi.
***
Begitulah wanita dilahirkan. Memiliki kekuatan sebagai penopang keadaan. Bagaimanapun wanita dicipta menjadi penyeimbang dunia. Bahkan bisa melakukan hal yang cukup luar biasa.
RA. Kartini sebagai bukti nyata. Ketangguhan seorang wanita merupakan titik perjuangan sebuah tahta. Aku sungguh bangga. Sosoknya yang begitu lembut namun memiliki hati sekuat baja.
Pandemi telah merubah perjuangan Kartini masa kini. Semakin tangguh meski berbekal mawas diri. Menjadi tumpuan, kian pemberani. Menembus medan pandemi hingga berhasil menggenggam makna pejuang sejati.
Kartini pasti bangga. Melihat generasi penerusnya yang mampu merubah dunia. Meski wabah melanda. Namun perjuangan tetap dilaksana.
Terus bangkitkan semangat pejuang Kartini masa kini. Tetaplah berjuang di tengah pandemi. Anggap ini sebuah mimpi, esok kan terjaga sambut senyum bahagia. Semoga.
Niek~
Jogjakarta, 21 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H