Dan, dalam sekejap serpihan tepung berhamburan. Hampir menyiram sekujur badan. Tawa pun mereka lanjutkan. Sembari menempelkan telapak tangan. Wajah berubah belepotan. Untung saja, raut marah emak segera tertahan. Sabar sabar. Hehehe.
Yang penting tujuan melempar kejenuhan anak tercapai sudah. Anak-anak tak lagi terbelit rasa gundah pun resah. Terganti dengan keceriaan yang kian sumringah menghampiri wajah. Nah, kalau anak kenyang. Emak pun tenang. Dan cooking class setiap hari, pasti jadi acara yang dinanti.
Tak Henti Memberi Edukasi Pandemi
Pada situasi seperti sekarang ini. Hal yang penting bagi anak yakni tak henti mengedukasi mereka mengenai pandemi. Mengapa? Alasan paling sederhana agar mereka tau, untuk apa mereka di rumah saja? Sehingga lanjut bisa menerima ketika tak boleh keluar pun bertemu teman sebaya.
Jika sudah demikian, mereka akan sadar juga sabar. Diharapkan bisa melalui hari demi hari dengan perasaan senang. Meski dalam sebuah penantian yang cukup panjang. Dan semoga kejenuhan sedikit demi sedikit bisa hilang.
"Bu, kapan corona pergi?"
"Tentu saja kalau kita semua mematuhi, corona akan secepatnya pergi."
"Tetap betah di dalam rumah kan Bu?"
"Iya, anak pinter."
"Yeeaa, kalau corona pergi kita bisa ketemu teman lagi."
Mengedukasi mengenai pandemi bisa dengan beragam cara. Membagi cerita, lagu, atau mempraktekkan bersama bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar. Sebab mencuci tangan pun merupakan bagian penting dari rangkaian edukasi pandemi, selain makanan bergizi dan tetap tinggal di dalam rumah.
Diharapkan akan tumbuh kebiasaan yang menyehatkan. Sebab virus hanya bisa dilawan dengan kekuatan antibodi. Jika anak telah memahami, edukasi pandemi akan berlanjut pada kesadaran diri.