Jalu segera berlari menuju garasi. Diambilnya sepeda yang biasa dia tunggangi.
"Lihat Bu kaki Jalu juga sudah nggak nggantung! Nih nempel semua kan, keren ya Bu."
"Alhamdulillah. Iya, itu tandanya Jalu tumbuh setiap saat. Jadi tak usah mencari tanggal yang tersembunyi. Oke."
"Siap Ibuku sayang."
Jalu kembali urai senyuman sembari berlalu meninggalkan ibu yang berdiri di bibir pintu. Rupanya Jalu menuju ke arah taman di mana teman-teman sudah menunggu.
Dia tak hiraukan lagi tanggal yang tersembunyi. Baginya kasih sayang keluarga jauh lebih berharga. Keberadaan ibu dan bapak membuat Jalu bertumbuh menjadi anak yang sehat dan ceria.
***
Kini, Jalu melewati hari dengan riang hati. Dia berusaha sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan hingga hari ini dan nanti. Setiap kali ditanya di mana tanggal lahir yang kerap ditunggu hadirnya? Jalu hanya mengurai tawa.Â
"Tanggalku selalu ada buktinya aku tumbuh semakin tinggi dan gembira," begitulah celoteh Jalu tanpa gurat ragu.
Ibu bangga melihat perkembangan Jalu. Anak itu tak lelah membuat ulah, namun di setiap polah menunjukkan Jalu bertumbuh semakin hebat dan sehat. Pun shaleh dalam bersikap. Alhamdulillah.
Hal ini tentu sangat disyukuri. Sebab tak ada hal yang lebih membuat bahagia hati orang tua, selain anak yang tumbuh dalam dekap akhlak yang didamba.