Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Trik Melawan "Bosan", Sebuah Penelusuran Pemikiran

5 Januari 2020   03:24 Diperbarui: 5 Januari 2020   20:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah berikutnya, kita coba mensyukuri nikmat yang diberikan. Jika kita mengingat Tuhan, tentu tak bisa mengelak, mengenai nikmat mana yang kan kita tolak. Termasuk nikmat kesempatan merasakan udara segar. Ketika kita terbangun, dari balik jendela tersapa sang fajar.

Dia telah mengutusnya untuk menemani sebagai pembuka hari. Menyambut rutinitas dengan pijakan istimewa. Apakah kita sanggup mengingkarinya? Tentu tak kan banyak kata. Hanya terucap syukur pada-Nya. Akan nikmat pagi yang begitu luar biasa.

Pagi diciptakan agar kita senantiasa terbalut kebahagiaan. Setelah dimatikan sesaat dalam mimpi semalam. Kiranya pagi membangunkan raga untuk kembali meraih tongkat kesyukuran. Masihkah kita sanggup mengusung rasa "bosan", di tengah rutinitas yang di anugerahkan? Mari sama sama kita renungkan.

Bangkit

Langkah selanjutnya. Coba kembali untuk bangkit. Ya, jika kita terlanjur terlilit rasa bosan. Bangkitlah. Jangan menyerah. Anggap di depan kita adalah sehampar lautan yang harus kita seberangi. Tak mungkin kita akan berdiam diri. Atau maukah kita tenggelam dalam keresahan yang kita ciptakan? Tentu tak akan ada manusia yang mau terkubur dalam kerugian.

Maka bangkit adalah jalan terbaik. Jikalau ingin kesuksesan. Gunakan sampur keberanian. Seberangi lautan dengan bekal keyakinan. Pasti dan yakin bisa! Seketika bosan akan sirna. Terganti cahaya semangat yang menemani sepanjang menjalani rutinitas sehari hari. Tak percaya? Mari kita coba bersama.

Lakukan yang Terbaik

Next. Do the best. Ini adalah pemikiran positif berbenih semangat menyala. Selayaknya kita coba.  

Jika kita kembalikan kepada tujuan manusia diciptakan, tentu supaya menjadi yang terbaik untuk kehidupan bukan? Lalu apakah kita rela menodai dengan hal yang tak layak kita lakukan? Pasti akan berpikir ulang dengan pemikiran yang demikian.

Jika rasa bosan mulai menyerang, mari lakukan yang terbaik untuk kehidupan. Yakin semua akan terbentang jalan. Jikalau kita bersungguh-sungguh serta meluruskan niat demi kemaslahatan. Maka kita kan temukan yang terbaik pula untuk sebaik baik jalan yang kita lakukan. Percayalah, rasa bosan akan terganti dengan semangat menuju kebaikan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun