Lantunan bait indah terucap pasrah
Ketika jelaga tersapu sudah
Rindu terpasung dalam bayang semu
Terurai dihempas sembilu
Dari sudut ruang
Terkikis kehampaan
Hampa jiwa meradang
Penuh kepalsuan
Setetes embun kedamaian
Menepis kegalauan
Hadir menerawang
Menyentuh relung tak berbilang
Detak jam mulai berdentang
Kepalsuan pun beranjak hilang
Mentari kembali terangi siang
Dan malam kian bertaburkan bintang
Tetes yang jatuh
Memberi kesejukkan
Seketika sirnakan kehampaan
Kesendirian pun semakin menjauh
Dari balik mekar bunga
Embun kedamaian menyapa
Hadirnya membasuh jiwa
Hilangkan noda dunia
Damai bagai permata
Memeluk hati pembalut luka
Bersinar penuh ketenangan
Tak redup meski waktu menciut
Pancaran penuh makna
Tak lekang hingga nyawa terenggut
Damai yang menjelajah
Terengkuh dalam untaian indah
Terlantun lewat desah nafas
Kuasai hati resah terhempas
Dekapan surga begitu lekat
Kedamaian pun semakin dekat
Balutan cinta-Nya kian hangat
Hati mana yang tak tertambat
Yakinlah
Embun kedamaian
Kan terus dilantunkan
Pada jiwa jiwa yang mengharap ketenangan
Menyapa penuh kesejukkan
Sebab Dia pun merindukan
Kedamaian berbalut kesederhanaan
Tanpa pengharapan
Dan surga pasti kan ditepati kemudian
Niek~
Jogjakarta, 10 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H