Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Embun Kedamaian

10 Maret 2019   21:25 Diperbarui: 11 Maret 2019   03:22 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pxhere.com

Lantunan bait indah terucap pasrah
Ketika jelaga tersapu sudah
Rindu terpasung dalam bayang semu
Terurai dihempas sembilu

Dari sudut ruang
Terkikis kehampaan
Hampa jiwa meradang
Penuh kepalsuan

Setetes embun kedamaian
Menepis kegalauan
Hadir menerawang
Menyentuh relung tak berbilang

Detak jam mulai berdentang
Kepalsuan pun beranjak hilang
Mentari kembali terangi siang
Dan malam kian bertaburkan bintang

Tetes yang jatuh
Memberi kesejukkan
Seketika sirnakan kehampaan
Kesendirian pun semakin menjauh

Dari balik mekar bunga
Embun kedamaian menyapa
Hadirnya membasuh jiwa
Hilangkan noda dunia

Damai bagai permata
Memeluk hati pembalut luka
Bersinar penuh ketenangan
Tak redup meski waktu menciut
Pancaran penuh makna
Tak lekang hingga nyawa terenggut

Damai yang menjelajah
Terengkuh dalam untaian indah
Terlantun lewat desah nafas
Kuasai hati resah terhempas

Dekapan surga begitu lekat
Kedamaian pun semakin dekat
Balutan cinta-Nya kian hangat
Hati mana yang tak tertambat

Yakinlah
Embun kedamaian
Kan terus dilantunkan
Pada jiwa jiwa yang mengharap ketenangan

Menyapa penuh kesejukkan
Sebab Dia pun merindukan
Kedamaian berbalut kesederhanaan
Tanpa pengharapan
Dan surga pasti kan ditepati kemudian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun