Kala waktu memeluk malam
Kuterdiam
Dan berangan
Dalam dingin kubertahan
Sesaat hilang
Sesaat datang
Pelan...perlahan
Lalu terhanyut dalam rasa
Gelisah yang membuncah
Resah dalam dada
Hingga tak sanggup kuberkata
Pasrah pada jiwa
Bersandar dinding raga
Rasa tak kunjung pudar
Asa yang sempat terpendar
Apa kabar mereka?
Kuterdiam dibungkam kerinduan
Kuat begitu erat mengoyak kehampaan
Terpana pada waktu yang tlah berlalu
Saat mereka masih erat memelukku
Jiwa yang penuh cinta
Lembutkan hati yang terluka
Lapangkan kalbu yang nestapa
Akan caruk maruk dunia
Kucoba cairkan mimpi yang membeku
Kuangkat dari relung kalbu
Kusingkirkan bayang semu
Pada rona fatamorgana nan biru
Mereka yang terdiam
Kian kurindukan
Terkadang membuatku tak sanggup bertahan
Dalam kerinduan yang terkuburkan
Di tanah itu mereka hanya diam
Memandangku dalam kesunyian
Sedang aku masih saja berkutat pada hamparan keramaian
Mencari serpihan nyawa yang hilang
Walau tak pernah lagi kutemukan
Kutertunduk lesu
Rasaku makin merindu
Hati kian pilu
Mereka tetap membisu
Dalam kerinduan yang terkubur saat itu
Dunia ini begitu berat
Penuh penat
Meski kuyakin hanya sesaat
Namun gemerlapnya tak bisa lenyap
Begitu menyilaukan mata
Mengaburkan segala
Kerap kutersungkur
Hampir terjerembab dan lebur
Namun kucoba bangkit agar tak hancur
Walau penuh sakit menggempur
Hingga terus mencari kerinduan yang terkubur
Aku tak menyerah
Tuk raih asa sembunyikan gelisah
Dunia tak kan datangkan nestapa
Jikalau aku mau berusaha
Allah punya rencana indah
Begitu yang kubaca pada semesta
Mereka pasti berbangga
Jikalau aku mampu bertahan
Di tengah deru kerinduan
Meski tak tertahankan
Harus kusingkirkan resah
Kutahan gelisah
Mematah kalut
Meski harus melawan maut
Kusisakan separuh raga tuk kian merindu mereka
Walau hanya sebatas kerinduan yang terkubur semata
Meski berbekal rasa yang begitu berat
Namun yakin raga kan semakin kuat
Ayah...Ibu...
Aku tak kan berhenti tuk merindu
Walau kerap berujung dengan hati terhibur
Pada kerinduan yang terkubur
Meski kerinduanku kian terkubur
Namun semangatku tak boleh luntur
Apalagi kendur
Kucoba hadapi dunia
Dengan kerinduan yang tersisa
Niek~
Jogjakarta, 14 February 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H