"Sederhana" dalam kamus Bahasa Indonesia berarti "mudah". Ya, sesuai dengan arti katanya, merupakan kata yang mudah dipahami, mudah dimengerti, serta mudah dilakukan.
Pantas saja, begitu mudah aku mengingat kata itu. "Sederhana", mudah dan indah. Segala sesuatu yang mudah akan terasa lebih indah bukan? Indah untuk kita pahami dan kita mengerti.
Begitupun dengan kehidupan ini, bila dipenuhi kesederhanaan pun akan terasa indah dan istimewa. Hidup sederhana, apa adanya jauh lebih mudah dan ringan. Tak memberatkan pikiran. Tak juga menjadi beban. Daripada memaksakan hidup dengan aneka keinginan yang belum tentu menjadi harapan.
Sederhana sepintas mungkin tak menarik, biasa saja. Seperti secarik kertas putih yang tergores tinta hitam. Namun makna di balik itu begitu sarat ketegasan. Hitam dan putih kehidupan adalah dua warna yang begitu sederhana. Meski tampak mudah, namun jika tak diniatkan kan terasa sulit dilakukan.
Apalagi di jaman modern seperti sekarang ini. Yang tak lepas dengan berbagai ilusi. Ilusi kehidupan yang tampak nyata. Padahal hanya sekedar fatamorgana belaka. Keinginanlah yang membelenggu jiwa. Sehingga mengabaikan dibalik makna "sederhana".
Duhai soblok yang menghitam. Dan tungku kayu yang memudar. Berilah kami pelajaran berharga.
Akan harga sebuah kesederhanaan yang dinilai bukan dari tampilan luar saja. Namun makna dibalik itu semua.
Dibalik kesederhanaan soblok dan tungku kayu yang bertahta di pawon desa, tersembunyi sesuatu dengan rasa istimewa. Hal itu memberi bukti bahwa dibalik kesederhanaan, tersimpan keistimewaan.
Oleh sebab itu tak salah jikalau kita memilih jalan hidup yang sederhana, tak neko-neko, namun lebih memberi makna istimewa. Sebab tak ada beban, hidup pun kan terasa lebih ringan. Mudah bukan?
Jogjakarta, 19 Januari 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI