Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menilik Harmonisasi Bumbu dan Bangsa

9 Januari 2019   04:30 Diperbarui: 9 Januari 2019   04:31 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden dalam hal ini hadir sebagai icon utama. Sama halnya dengan bawang putih, presiden berperan sebagai penguat bangsa. Tanpa presiden, bangsa kan terasa hampa dan tak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Jikalau bisa menjadi panutan negeri yang tangguh, maka bangsa pun kan semakin teguh, serta memiliki ketajaman rasa. Tak kan goyah oleh terpaan ujian.

www.bengkuluinteraktif.com
www.bengkuluinteraktif.com
Sedangkan rakyat memiliki peran seperti halnya bumbu pelengkap. Tanpa rakyat presiden tak bisa berbuat banyak. Sama seperti bumbu pelengkap yang membuat masakan semakin sedap. Perpaduanlah yang menjadikan rasa semakin mantap.

Begitu juga presiden dan rakyat, walau memiliki karakter berbeda. Namun perpaduan keduanya sungguh dinanti bangsa ini. Bagai harmonisasi para bumbu yang saling mengisi, saling menjaga rasa, serta memadu langkah demi satu tujuan. Yaitu cita rasa istimewa.

Begitupun bangsa kita. Jikalau menyatukan langkah, memadukan perbedaan, serta membuang perselisihan. Aku yakin langkah kan terjaga, rasa kan terjalin indah, dan hati terpaut pada satu kata "Bhineka Tunggal Ika". Dalam perbedaan tetap dipegang teguh persatuan.

Harapan kita semoga pemilu tahun ini, bangsa kita semakin cerdas dalam menentukan pilihan. Sehingga terpilih pemimpin yang bisa menjadi panutan serta penguat rasa bangsa. Pemersatu langkah menuju harmonisasi yang seiring sejalan dengan apa yang dicita-citakan.

Semoga yang diharapkan setiap hati tak hanya mimpi. Semoga yang diimpikan bukan sekedar angan. Semoga bangsa kita tetap sebagai bangsa yang nyaman di tengah keanekaragaman.

Bagai harmonisasi para bumbu yang mengandung makna sempurna, saling memperkuat rasa, dan percaya dengan apa yang dirasa, sebagai hal yang dipegang teguh dalam menentukan cita-cita yang diharapkan. Yakni kekuatan rasa yang berbeda namun bersatu menjadi kesatuan aroma.

Mari sukseskan pemilu tahun 2019 dengan cara yang bijak dan hati yang damai. Semoga Allah senantiasa meridhoi bangsa ini. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.

Polres Kebumen on Twitter
Polres Kebumen on Twitter
Jogjakarta, 9 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun