Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hobi Eksplorasi Berjalan Kaki, Optimal Bermodal "Gadget" dan Geliga Krim!

26 Oktober 2017   14:02 Diperbarui: 5 November 2017   21:39 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja, saya tidak bercerita tiap hari saya bekerja capek komuter Bogor Jakarta Bogor, karena saya hanya sesekali ke Ibukota, misalnya urusan Nangkring Kompasiana yang rugi banget kalau dilewatkan. Aktivitas online saya sebagai freelancer dan pekerja sosial di beberapa tempat di Indonesia memang membuat saya merasa perlu menulis, bahwa, Berjalan Kaki-lah di Bumi ini. Yuk, kita rentangkan sayap, perluas pandangan. Dari Buku yang kita baca sebagai jendela, menuju kaki kita yang melangkah menuju pintu itu. 

Naik jembatan penyeberangan jam 12 malam di Manila. Ngeri Ngeri Sedap!
Naik jembatan penyeberangan jam 12 malam di Manila. Ngeri Ngeri Sedap!
Pemandangan dari Jembatan penyeberangan di Manila
Pemandangan dari Jembatan penyeberangan di Manila
Hidup akan lebih optimal dan lebih bermakna. Makanya, kalau ada orang yang baperan, gampang marah, sumbu pendek, nyinyir dan seterusnya di dunia online dan medsos, mungkin dia lelah. Kurang Piknik.  Buatlah waktu untuk me time, berjalan kaki ke tempat yang jauh, dan menemukan makna hidup dan ketenangan. Dunia diciptakan Tuhan untuk dinikmati dan dijaga, sebelum kembali kepada-Nya.

Urusan pegal, tak usah khawatir, usapan Geliga Krimmisalnya, menjadi teman yang membuat kedua tungkai-mu menjadi bergairah kembali menempuh jarak yang kamu pantau melalui gadget mu. Bebas Pegal! Senang deh.

Jalan kaki di Tokyo enak, banyak temannya!
Jalan kaki di Tokyo enak, banyak temannya!
Yuk temukan horison baru,pandangan yang baru, agar hidup ini kita belajar menghargai alam yang diciptakan dan beragam manusia yang diciptakan  untuk tujuan yang telah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagi agama saya, sebagai "khalifatulil ardh". 

Selamat berjalan kaki tanpa khawatir!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun