Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membuka Indonesia : Berbuka Sambil Buka-Bukaan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

11 Juli 2016   23:43 Diperbarui: 12 Juli 2016   22:44 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dirut Angkasa Pura II pengelola Bandara Soetta, Bpk Budi Karya S memaparkan ihwal Terminal 3 dan Soetta sebagai Gerbang Pariwisata Indonesia
Dirut Angkasa Pura II pengelola Bandara Soetta, Bpk Budi Karya S memaparkan ihwal Terminal 3 dan Soetta sebagai Gerbang Pariwisata Indonesia
Target pariwisata ini bukan berlebihan, namun sangat layak, mengingat 12 juta wisatawan mancaranegara sudah berkunjung, dan tahun 2019 nanti optimis akan ada 50 juta yang berkunjung ke Indonesia. Surga di asia tenggara, yang tak hanya Bali, dan Indonesia bukan hanya Bali.

Terminal 3 Soetta membuka Indonesia kembali. Dari yang suram, temaram, dan penuh gejolak. Dari yang menakutkan karena ambivalen antara kemewahan kelas atas dan kemiskinan yang menjadi-jadi yang kemudian bentrok di lapangan. Keterpinggiran ekonomi, sosial dan politik yang berbaur di masa lampau. Membuat bandara Soetta senantiasa terlihat suram. Jiwa Seni dan Teknologi yang ada sebagai aura hidup di Terminal 3 ini akan membawa energi positif bagi pariwisata dan penerbangan internasional di Indonesia. Sebagaimana visualisasi seni yang juga ditampilkan oleh Candil pada buka bersama kemarin, di Terminal 3 tersebut.


Indonesia yang dipandang sebelah mata, Itu tidak akan terjadi lagi. Melalui kemegahan, keluasan, kecanggihan, kenyamanan desain dan arsitektur Terminal 3, Bandara Soetta secara keseluruhan berusaha menjadi bagian dari kedamaian dunia, perdamaian abadi yang didengungkan, dan keramah-tamahan khas Indonesia, sejak era Nusantara. Kembali diabadikan dan diejawantahkan. Dalam wujud keramahtamahan manusianya, kenyamanan fasilitasnya, keindahan panoramanya.

Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun