Terminal 3 Soetta membuka Indonesia kembali. Dari yang suram, temaram, dan penuh gejolak. Dari yang menakutkan karena ambivalen antara kemewahan kelas atas dan kemiskinan yang menjadi-jadi yang kemudian bentrok di lapangan. Keterpinggiran ekonomi, sosial dan politik yang berbaur di masa lampau. Membuat bandara Soetta senantiasa terlihat suram. Jiwa Seni dan Teknologi yang ada sebagai aura hidup di Terminal 3 ini akan membawa energi positif bagi pariwisata dan penerbangan internasional di Indonesia. Sebagaimana visualisasi seni yang juga ditampilkan oleh Candil pada buka bersama kemarin, di Terminal 3 tersebut.
Indonesia yang dipandang sebelah mata, Itu tidak akan terjadi lagi. Melalui kemegahan, keluasan, kecanggihan, kenyamanan desain dan arsitektur Terminal 3, Bandara Soetta secara keseluruhan berusaha menjadi bagian dari kedamaian dunia, perdamaian abadi yang didengungkan, dan keramah-tamahan khas Indonesia, sejak era Nusantara. Kembali diabadikan dan diejawantahkan. Dalam wujud keramahtamahan manusianya, kenyamanan fasilitasnya, keindahan panoramanya.
Semoga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI