Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perbankan Syariah: Sama Bagusnya, Sama Lengkapnya, Sama Modern-nya, Lebih Filosofinya!

8 Mei 2016   23:03 Diperbarui: 9 Mei 2016   15:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya itu, ternyata, dari Nangkring Kompasiana, saya mendapat info bahwa terdapat kebijakan pengembangan perbankan syariah indonesia melalui RoadmapPerbankan Syariah Indonesia (2015-2019).

Makin jelas, kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah ini memang sedang masa puncaknya, sudah seharusnya, dan saya senang jadi bagian didalamnya!

Ragam Kondisi Saat Ini dan Bagaimana Kita Menyikapinya

Lalu, kalau memang sudah sama bagusnya, sama lengkapnya, sama modernnya,mengapa ya banyak yang belum beralih? Hmm. Oke, saya saja masih belum bisa I Love U Full karena gaji masih di bank konvensional hiks hiks. Padahal,dengan bank konvensional, tentang modern, lengkap, bagus, lah ternyata sama!

Mungkin, persepsi bank syariah itu “bank agama” yang keliru. Saya sendiri tidak familiar sebenarnya dengan istilah-istilah yang dulu dikenal berbahasa arab. Serius. Cuman niat saja nabung di bank syariah. Biar tenang aja, biar manfaat saya nabung juga dirasakan orang juga.

Jadi, sepakat sekali, saat ini kabarnya produk-produk perbankan syariah sudah tidak banyak beristilah arab, namun istilah umum perbankan seperti Tabungan iB, KPR iB dan seterusnya. iB artinya islamic banking kan ya?

Sebab memang jelas kan, kita balik lagi ke tujuan menabung, memanfaatkan lembaga bank. Tujuan nabung di bank ya biar aman. Tidak di celengan ayam. Transfer kesana kemari, juga sepertinya lancar jaya. Tak ada masalah, tak ada beda dengan cara bank konvensional soal urusan ini. Filosofinya yang berbeda, dan ini nilai tambah justru.

Mungkin, hal yang perlu dibenahi adalah soal sinergi kebijakan, harmonisasi dengan otoritas perbankan seperti OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan misalnya. Agar kendala internal bank syariah bisa teratasi.  

Selain itu, kualitas produk ditingkatkan, sehingga mampu bersaing global. Layanan-layanan seperti mobile banking, internet banking, aplikasi up-to-date dan cihuy tentu sangat kita harapkan kedepan. Dan semua ini, dari informasi hasil ikutan acara Kompasiana Nangkring, ternyata sudah ada dan tinggal ditingkatkan!

20160305-112847-2-57303d708ffdfd351d8173d0.jpg
20160305-112847-2-57303d708ffdfd351d8173d0.jpg
pak Poernomo jelaskan app mobile perbankan syariah muamalat. Aplikasinya udah ada!

Jadi, masalahnya tinggal sosialisasi sih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun