Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menjemput Anak-anak Khatulistiwa : Catatan Pertama Jelajah Kalimantan Etape 3

27 Januari 2016   07:31 Diperbarui: 4 Februari 2016   09:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu bermufakat, ingin berbagi buku. Kami lanjutkan dengan mengumpulkannya. Selain itu, kami juga berasal dari pasundan. Paling tidak, kang benny dan kang dudi. Saya putra Palembang, di tepian sungai Musi, sumatera selatan yang berkarakter budaya sungai seperti di Kalimantan. Namun saya sudah jadi wargi bogor sadayana hehe.. katepe sudah bogor, putri lahir di bogor.

Jadi, kami sudah bersepakat, mengenakan ikat kepala Sunda sebagai simbol perjalanan kami dari Pasundan menuju tanah lain di seberang, sesama bangsa baru yang membentuk komunitas bernama Indonesia, seperti kata Ben Anderson. Dan kami bermufakat baik, jika ada istilah ilmu politik lainnya "permufakatan jahat" maka kami permufakatan baik ya hehe.

Catatan Pertama

Dari hari pertama ini, 26 Januari 2016, buku itu berada di bagasi pesawat menuju Bandara Supadio, Pontianak, ibukota Kalimantan Barat. Untuk berkelana di dalam mobil Datsun Go+ Panca kami menuju berbagai anak yang kami rindukan. Anak-anak yang juga kami punyai dirumah, yang kami tinggalkan untuk sementara menemui anak kami yang lain.

Pesawat Garuda yang kami tumpangi mendarat dengan mulus pada pukul 10 WIB lebih sedikit. Tak ada perbedaan dengan WIB di Jakarta.

Deretan mobil DAT, Durable, Attractive dan Trustworthy bernama Datsun Panca berjejer di depan bandara. Langsung kami kendarai. Kebetulan, kami berada pada Mobil Riser 1. Tepat di belakang Mobil Road Captain (RC) Navarra yang gagah.

Buku-buku ini berada di belakang, row ke-tiga. Datsun Go Panca kebetulan memiliki keunggulan dengan tiga baris duduk yang jarang dimiliki oleh mobil sejenisnya.

Perjalanan jendela dunia ini kami hentikan di beberapa titik, yaitu  pertama, langsung menuju Tugu Katulistiwa. Tugu ini menandai bahwa Pontianak tepat digaris katulistiwa yang dibangun sejak 1928. Karena posisi strategis inilah, persis di titik ini, garis katulistiwa yang membelah dunia menjadi dua terletak.

Menurut guide di Tugu, Pontianak istimewa, karena satu-satunya yang dilalui garis katulistiwa tepat di tengah perkotaan. Bukan di danau, laut, dan hutan.  Sebuah ikon yang tak terbantahkan dari negeri Sultan ini. Bahkan, karena keistimewaan garis ini di bumi, telur pun tegak di titik ini. Wow.

Perjalanan di siang hari, kami ke Kantor Gedung Nissan Datsun Pontianak, dimana kami makan siang dan briefing. Pada pukul 12.30 WIB, kami telah tiba dan disambut dengan beragam menu dan press conference untuk media se Kalimantan Barat.

Secara resmi, dari Kantor Nissan Datsun ini kami resmi berangkat sebagai Datsun Risers Expedition Etape III Jelajah Kalbar hingga ke perbatasan di Entikong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun