Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Oxygen Buka Potensi E-UMKM Indonesia “Sesungguhnya” dan “Seutuhnya”

8 Juli 2015   02:19 Diperbarui: 8 Juli 2015   02:44 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana UMKM mau maju menjadi so called “e-UMKM” apabila penggunaan Internet tak optimal. Yang ada, hanya berbisnis melalui Social Media, yaitu BBM (Blackberry Messenger), WA (Whatsapp), LINE, Twitter ataupun Facebook. Semua yang hanya membutuhkan koneksi super minim dari Internet. Bahkan Mark Zuckerberg dengan brilian menggratiskan koneksi Facebook dan beberapa situs lain dalam layanan Internet.org bekerjasama dengan Indosat. Tentu tidak cukup. Dan juga diskriminatif terhadap pelanggan operator lainnya.

Kita, pengguna, maupun UMKM yang berorientasi bisnis, membutuhkan saluran lain yang lebih multimedia. Mempromosikan produk melalui Youtube, membuat animasi produk dengan flash di website, produk detil dengan hi-res, maupun berbalas email dengan pelanggan dengan melampirkan brosur, quotation, contoh gambar produk, dengan intens. Lemot-nya koneksi akan berimbas ke tidak berjalan lancarnya moda ini.

Kecepatan internet sangat dibutuhkan. Beruntung, genta “Indonesia Broadband Plan” atau Pita Lebar Indonesia disetujui oleh Presiden. Disini, beberapa perusahaan mulai mencoba peruntungannya untuk menyediakan layanan broadband yang canggih. Namun tak sesimpel itu. Butuh kerja keras dan “modal” yang kuat.

Ini yang kemudian jadi keunggulan Oxygen.

PT Mora Telematika, atau lazim disebut Moratelindo selaku perusahaan di balik brand Oxygen bukanlah pemain baru. Dia sudah menjadi konsultan “kakak pertama” yaitu Telkom sejak lama. Memiliki teknologi yang selangkah ke depan dan strategi penggunaan broadband melalui penerapan fiber optic yang terencana sejak dulu.

Sejak berdiri tahun 2000, Moratelindo sudah “went global” dengan membuka kantor di Singapura, mengkonstruksi kabel bawah laut MIC-1 yang mengkoneksikan Jakarta-Singapura. Pemerintah Singapura juga telah memberikan lisensi FBO (Facilities-based Operations) ke Moratel dan Pemerintah Indonesia, pun sudah lama mengandalkan Moratelindo untuk mendukung infrastruktur nasional.

Sebagai perusahaan local go global, Moratelindo sudah membangun jaringan kabel bawah laut B3JS (Bangka, Bintan, Batam, Jakarta dan Singapura), juga Batam-Dumai-Melaka (BDM). Pemerintah Indonesia juga sangat terbantu Moratelindo dalam pekerjaan JARTUP, NAP, ISP, JARTAPLOK dan pembangunan Pusat Data Nasional yaitu Nusantara Internet Exchange (NIX). Saat ini, Nusantara Data Centre (NDC) yang dibangun Moratelindo di 11 lokasi di Indonesia menjadi infrastruktur jaringan backbone nasional yang terkoneksi dari Sumatera hingga ke Jawa dan Bali.

Intinya, semua infrastruktur adalah milik sendiri, sehingga “narik kabel” dari Singapura ke berbagai tempat di Indonesia mudah dan berjalan sistemik. Saat ini pun, Oxygen melalui para manajer-nya yang berbicara di event Nangkring bersama Oxygen kemarin, 2 Juli 2015 yang lalu di Comic Cafe, Tebet, Jakarta menyatakan akan membangun 20 titik hotspot oxygen di Tebet. So, kamu yang berdomisili di sekitar daerah ini silakan mengajukan daerah sekitar rumah tinggal mu untuk dipasangi Oxygen yang membawa 1 Gbps ke perangkat internet mu!

Membuka Harapan Potensi “seutuhnya”!

Tak kenal maka tak sayang. Brand Oxygen adalah salah satu yang menarik selama “karier” kompasiana saya. Dari event Kompasiana Nangkring, saya mendapatkan pengetahuan berharga, bahwa Oxygen akan mewujudkan potensi internet di Indonesia, dengan seutuhnya. Dalam arti, ketika UMKM ingin menjadi e-UMKM, karena diyakini membuka potensi ekonomi bangsa, ini solusinya. Membuka potensi internet dulu, cuy, baru kita bicara potensi ekonomi.

Cocok sekali dengan pasar yang ditarget oleh Oxygen yaitu UMKM/SOHO dan Korporasi. Produk-produk layanan yang akan sangat membantu bisnis kecil untuk berkembang sehingga potensi (ekonomi) dari Internet akan konsisten terbuka. Oxygen membuka harapan menjadi kenyataan. Kita bermimpi internet cepat, koneksi kuat dan melakukan berbagai produktivitas di internet dengan hebat. Oxygen, membawa gaya hidup baru komunikasi dengan memiliki keunggulan seperti :

  • Menggunakan 100% jaringan fiber. End-to-end kabel fiber optic nggak pake setengah-setengah dicampur konektivitas ala coaxial atau mixed atau hybrid whatever. Ini yang jadi jaminan kecepatan hingga 1 Gbps.
  • Layanan yang terjangkau untuk akses hyper-speed. Untuk UMKM, atau istilah lainnya “SOHO” (Small Office Home Office), ukuran biaya menjadi terjangkau. Cut to the price, seorang peserta Nangkring kemarin langsung dijelaskan mengenai tarif SOHO nya Oxygen. Cocok, masuk akal dengan kecepatan segitu.
  • Tanpa buffering dan contention. Jelas, buffering yang mengumpulkan data di-pool-kan baru masuk ke perangkat kita yang bikin lemot. Di demo kemarin, kita bisa lihat di video Youtube bahwa buffering menghilang dikarenakan download data yang cepat sehingga film yang diputar tidak menunggu data yang sedikit demi sedikit. Smoothy!
  • Satu perangkat dengan layanan tak terbatas. Oke, ini kita bicara delivery layanan. Kita bisa mengakses langsung satu integrasi layanan internet oxygen dengan perangkat yang ada seperti leased line, video conference, VPS, Hosting services, IP-PBX, CCTV dan berbagai sistem aplikasi otomatisasi perkantoran untuk rumahan (home automation) yang kita gunakan, khususnya sebagai entitas bisnis skala kecil UMKM dalam aktivitas sehari-hari. Ini hemat, value for money

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun