Nah setelah wawancara dinyatakan diterima, masih ada proses lagi yang disebut program kepemimpinan (PK). Jika lolos hingga tahap akhir ini, barulah kamu berhak menyandang nama “awardee” LPDP. Selamat!
Saran saya jangan ragu deh, apalagi LPDP menyatakan minimal ada 2000 orang yang dikuliahkan oleh LPDP pada tahun 2014/2015 ini. Jadi peluangnya tinggi loh. Generasi emas Indonesia 2045, kira-kira itu gambaran ke depan yang menjadi motivasi dasar visi misi untuk LPDP dalam berbuat yang terbaik dalam pengelolaan dana pendidikan ini.
[caption id="attachment_303578" align="aligncenter" width="400" caption="Generasi Emas Indonesia! Pasti, di tahun 2045!"]
Pun jika tak lolos, jangan menyerah, LPDP memiliki mekanisme untuk kamu agar dapat kembali mengajukan aplikasi online dalam waktu enam bulan kemudian. Selain itu, skema beasiswa LPDP lain bisa juga kamu coba misalnya beasiswa tesis disertasi apabila kamu sudah menjadi mahasiswa.
Jadi tips nya kamu bisa coba beasiswa bergengsi Presidential Scholarship kalau memenuhi syarat karena ini adalah “top of the top”. Jika tidak, lamar beasiswa reguler saja. Level lain, kamu bisa lamar beasiswa tesis disertasi dan riset. So, banyak pilihan dan tergantung dari kamu, mau pede mencoba yang mana. Yang penting coba terus, karena kamu punya hak untuk mencoba, sebab kamu adalah Warga Negara Indonesia.
Informasi Lengkap
Informasi awal bisa kamu cek di website LPDP ini, sedangkan, informasi lain yang tak tertulis di brosur LPDP misalnya, mendapat jawaban memuaskan dari narasumber. Itulah untungnya bisa berdialog langsung dengan pihak LPDP di acara nangkring kompasiana kan?
Tapi bagi kamu yang tidak sempat (tidak bisa) datang, boleh unduh presentasi LPDP disini nih. Lengkap banget loh. Informasinya dibagi dengan bijak ya!
Contoh diskusi di acara kemarin misalnya, ada yang menanyakan perihal hanya masyarakat yang pintar yang bisa mendapatkan beasiswa, ternyata tidak juga. Bukan kepintaran semata, tapi juga bagaimana leadership di masyarakat dan juga penerima beasiswa LPDP adalah insan yang “extraordinary”.
Itulah sebabnya dalam proses wawancara beasiswa ini melibatkan dua pakar di bidangnya dan psikolog yang mampu menilai potensi calon penerima beasiswa.
Pertanyaan lain yang menarik dan sempat terdokumentasikaan antara lain :
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!