Mohon tunggu...
Undix Doang
Undix Doang Mohon Tunggu... -

Menulis tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Getar-Getar Hantu

15 Oktober 2010   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kedua kelompok ini kemudian diajak jalan-jalan keliling penjara pada malam hari secara terpisah dengan dipandu si peneliti. Tanpa sepengetahuan kedua kelompok, di salah satu ruangan penjara terpasang pembangkit suara infrasonik.

Gelombang ini tidak tertangkap telinga, namun telah lama diketahui bisa menggetarkan pendengaran dan dampak yang memicu proses fisiologis. Proses fisiologis ini muncul dalam bentuk gangguan keseimbangan, halusinasi, dan perasaan ngeri. Puncak reaksi itu adalah halusinasi seolah melihat sesuatu yang sesungguhnya tidak ada. Bila kedua kelompok bereaksi sama terhadap pembangkit ini, maka boleh jadi ada sumber suara infrasonik di penjara itu.

Reaksi kedua kelompok berbeda di kawasan penjara lain, namun serupa di ruangan yang dipasang pemancar suara infrasonik. Di kawasan penjara selebihnya, reaksi kedua kelompok bertolak-belakang. Kelompok pertama langsung merasa ini-itu, sementara kelompok kedua nyaris tidak bereaksi.

Namun di kawasan yang dipasang pemancar, bulu kuduk mereka sama-sama meremang dan sama-sama tercekam terror gaib. Kelompok pertama bisa bercerita lebih imajinatif tentang hantu, sebaliknya kelompok kedua paling banter “merasakan sesuatu yang ganjil”.

Sekarang para ilmuwan punya pegangan merancang perkakas penelitian. Hantu boleh ada, boleh tidak ada di sana. Tapi semestinya ada sumber suara infrasonik di dalam penjara. Persoalannya di mana dan bagaimana terjadi?

Ini dia si hantu!

Perburuan hantu di penjara kosong itu dimulai dengan masif. Para peneliti memasang perkakas sensor berbagai jenis. Mulai sensor panas, kamera malam (night vision), sensor gerak, sampai penangkap gelombang infrasonik dipasang di kawasan penjara yang menurut para saksi, paling berhantu.

Nyaris semalam suntuk seluruh instrumen tidak bereaksi. Namun selepas tengah malam sensor suara infrasonik dan sensor panas menangkap perubahan suhu dan bayangan ganjil.  Sensor gerak bergeming. Kamera tidak menangkap apa pun.  Sensor suara menangkap getaran infrasonik di salah satu sudut “berhantu”. Sensor panas melaporkan perubahan suhu ke arah yang lebih dingin di kawasan yang sama. Bentuk perubahan itu bisa dimirip-miripkan dengan arwah, hantu, dedemit, atau sosok gaib kesayanganmun. Inikah hantu yang diburu selama ini?

Sembari memegang secangkir kopi, seorang peneliti yang berpengalaman di ruangan kendali  berkomentar pendek melihat perubahan suara di penjara itu “itu mah air”. Dia bilang, pola perubahan suara itu sudah biasa direkam di mana-mana, tinggal mencari lokasi kebocoran itu. Kebocoran air akan menurunkan suhu lingkungan. Itulah sebabnya sensor gerak, dan kamera bergeming. Para peneliti akhirnya menemukan lokasi kebocoran itu.

Rembesan air talang menetes ke dalam ruangan. Tetesan itu, ditambah konstruksi bangunan yang “tepat” membangkitkan suara infrasonik. Suara inilah yang mengganggu proses fisiologis para saksi sehingga mereka ngotot pada hal-hal gaib di penjara itu.

Boleh dikata, penampakan hantu yang dibela oleh para saksi adalah gejala gangguan fisiologis yang disebabkan gelombang infrasonik. Dalam kasus penjara Eastern State, pembangkit gelombang itu adalah gema tetesan air. Itu pula sebabnya kamu tidak bakal merasa ngeri apabila menyaksikan film horror atau duduk sendirian di kuburan nan angker sambil mendengarkan lagu-lagu clubbing atau mars perjuangan yang memicu keberanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun