Mohon tunggu...
Undix Doang
Undix Doang Mohon Tunggu... -

Menulis tidak bisa diajarkan, tapi bisa dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Getar-Getar Hantu

15 Oktober 2010   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada 1 Oktober 2010 masyarakat Mamuju di Sulawesi Barat gempar melihat bayangan di angkasa. Konon bayangan itu kuntilanak. Kebetulan, ada tayangan National Geographic TV Channel edisi Ghosts Behind Bars. Tayangan itu berkisah mengenai penyelidikan terhadap salah satu tempat paling berhantu di AS yakni Eastern State Penitentiary, Philadelphia, Pennsylvania. Penjara ini beroperasi mulai 1829 sampai 1971.

Sekarang tempat itu kosong begitu saja. Santer beredar di sana arwah narapidana gentayangan. Gejala penampakan mulai dari suara-suara sampai sosok-sosok gaib yang bisa melayang dan menembus dinding.

Sejumlah peneliti turun tangan memeriksa isu itu. National Geographic TV mendokumentasikan proses penelitian ini. Proses penelitian itu kemudian diangkat ke layar-gelas sebagai pendidikan terselubung mengenai metode penelitian dan penyusunan hipotesa. Artikel ini menyarikan tayangan film dokumenter itu yang semoga memberi perspektif mengenai kasus di Mamuju awal Oktober 2010.

Hantu penembus tembok

Penyusunan metodologi berpangkal dari problem fisika: elektron. Apabila hantu bisa ditangkap oleh indera manusia atau detektor paling canggih di Bumi, maka mereka harus mengandung elektron. Indera manusia hanya bereaksi terhadap gelombang elektromagnetik berupa cahaya dan/atau suara.

Tetapi, bila wadag hantu mengandung elektron, hantu-hantu itu pasti tidak bisa menembus dinding seenak udel. Ikatan elektron tembok terlalu kuat untuk ditembus. Situasinya sama seperti manusia menabrakkan diri ke tembok. Kalau bukan tembok itu berantakan, si manusia malang itu akan memar.

Apabila betul bisa menembus tembok, si hantu itu pastilah tidak mengandung elektron. Zat seperti ini ada di Alam-Semesta dan dinamakan neutrino. Neutrino dari Matahari bisa bebas menembus badan kita atau tembok. Tapi, bila tidak mengandung elektron, si hantu pasti tidak bisa menimbulkan bunyi apalagi terlihat. Pun perkakas elektronik seperti kamera atau radar inframerah tidak akan bisa menangkap kehadiran si hantu. Namun argumen ini tidak mempan terhadap penganut hantuisme garis-keras. Mereka ngotot hantu kesayangan mereka pasti tak terjangkau fisika sekaligus benar-benar pernah melihat atau merasakan.

Hantu statistik

Untuk menembus jalan buntu, para peneliti masuk ke salah satu problem yang menghantui statistik, yakni bias konfirmasi (bias confirmation). Dalam bahasa yang sederhana, bias konfirmasi adalah kecenderungan untuk membenarkan prasangka (verification) alih-alih menjatuhkan (falsification). Sains bekerja dengan metode tersebut terakhir. Data yang sarat bias konfirmasi akan menyingkirkan fakta-fakta yang cenderung menolak prasangka.

Dalam pra-penelitian ini seorang psikolog mengajak dua kelompok sukarelawan datang ke penjara Eastern State. Orang-orang yang sangat percaya hantu disatukan sekelompok. Sebaliknya, orang-orang kurang percaya (namun tidak skeptis) digabungkan ke kelompok lain.

Kepada kelompok pertama disampaikan informasi bahwa tempat itu memang benar-benar berhantu. Mereka diminta menunjukkan lokasi-lokasi seram di dalam penjara. Kepada kelompok kedua, si peneliti hanya bilang tempat itu biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun