2)Penerpan kebijakan dan peraturan. Sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas dan tegas terkait dengan bullying, serta mekanisme pelaporan dan penanganan kasus yang efektif.
3)Pembentukan iklim belajar yang positif: Sekolah harus mempromosikan budaya inklusif, menghargai perbedaan, dan membangun iklim belajar yang aman dan mendukung bagi semua siswa.
4.Peran seluruh warga sekolah dan orang Tua: Guru, tenaga kependidikan dan orang tua harus berperan aktif dalam mengawasi dan mengatasi tindakan bullying, serta memberikan dukungan emosional dan sosial kepada korban.
5.Adanya intervensi dan dukungan: Penting bagi sekolah untuk menyediakan dukungan psikologis dan sosial kepada korban bullying serta memberikan perawatan bagi pelaku.
Bila terjadi tindakan bullying di lingkungan sekolah maka tiga langkah penting pertama dalam menanganinya adalah hentikan pada saat itu juga. Kedua cari tahu apa yang terjadi dan langkah ketiga adalah berikan dukungan kepada siswa yang terlibat, baik pelaku maupun korban.
Pencegahan bullying di sekolah adalah penting karena adanya beberapa alasan yang mendesak. Berikut ini adalah beberapa alasan utama mengapa tindakan pencegahan bullying harus dilakukan di sekolah:
1)Kesejahteraan siswa.
Tindakan pencegahan bullying di sekolah penting untuk melindungi kesejahteraan dan kesehatan mental serta fisik siswa. Bullying dapat menyebabkan dampak serius seperti stres, kecemasan, depresi, rendahnya harga diri, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri. Dengan mencegah bullying, sekolah menciptakan lingkungan yang aman, dukungan, dan inklusif bagi semua siswa.
2)Peningkatan kualitas belajar.
Lingkungan sekolah yang bebas dari bullying memungkinkan siswa untuk fokus pada proses belajar-mengajar. Ketika siswa merasa aman, dihormati, dan terlibat secara emosional, mereka lebih mungkin untuk berpartisipasi aktif dalam kelas, berbagi ide, dan mengembangkan keterampilan akademik mereka. Pencegahan bullying membantu menciptakan iklim belajar yang positif dan mendukung bagi semua siswa.
3)Mendorong perilaku positif.