Mohon tunggu...
Nurhasanah Munir
Nurhasanah Munir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna

I'm a dreamer and wisdom seeker// Ailurophile// write to contemplate

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Resensi Buku Hidup yang Lebih Berarti: Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia

11 Mei 2016   20:10 Diperbarui: 12 Mei 2016   09:50 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diri kita mungkin mampu berteriak “Kita Bisa”, namun apakah teriakan tersebut bisa kita jaga dan wujudkan dalam setiap hal yang kita usahakan atau malah patah arang? Berhenti ditengah jalan dan putus asa? Namun setidaknya buku Hidup yang Lebih Berarti: Sosok Inspiratif untuk Dayakan Indonesia ini telah menjawab segala kekhawatiran kita untuk mewujudkan harapan dan cita-cita. 

BTPN  hadir sebagai mitra dan juga sahabat sejati bagi para tokoh-tokoh Daya yang sangat luar biasa ini di berbagai situasi dan kondisi. BTPN laksana ibu kandung yang dengan setia mengulurkan tangan untuk membantu mereka yang belum dan sedang berusaha. Hal ini juga yang telah membuktikan bahwa masyarakat memiliki peran strategis untu menciptakan pembangunan bangsa di seluruh penjuru.

Penulis semakin yakin bahwa selalu ada pintu yang terbuka bagi mereka yang  bertekad untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, tidak untuk dirinya sendiri, tapi untuk keluarga, masyarakat dan lingkungan. Dari diri sendiri sebagai miliu yang terkecil, tidak akan mustahil untuk mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat karena berdikari dan bergotong-royong. Bangsa kita harus menyadari betapa tanah kita adalah tanah surga yang dianugerahkan Allah kepada rakyat Indonesia.

Kewajiban kita yaitu menggali, menjaga, dan melestarikan sumber daya alam, serta memperkaya lebih jauh lagi sumber daya manusia sehingga kita mampu menjadi rakyat yang cerdas dan tidak pantang menyerah. Rakyat Indonesia seyogyanya memiliki rasa peduli dan cinta terhadap negeri sendiri, dan menjadi rakyat yang juga saling menghormati dan menghargai pada sesamanya. Semua ini membantu mereka untuk hidup berdampingan dalam perasaan yang damai karena terikat oleh tali persaudaraan yang kekal.

*Dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

Jakarta, 11 Mei 2016

Nurhasanah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun