Dengan warna kuahnya yang kuning berasal dari kunyit. Rasa segar dari asam belimbing, membuat lidah kalian merasakan sensasi nikmatnya.
Sst, walau orang Melayu sepakat bahwa pengolahan ikan pari paling enak adalah gulai masam, lidah saya yang sederhana ini lebih menikmati ikan pari disambal. Istilah lainnya adalah balado. Cukup dengan cabe, bawang merah, bawang putih, tomat diblender lalu digoreng dan dimasukkan ikan pari yang sudah digoreng terlebih dahulu membuat saya bisa tamboh beberapa kali.
Ikan Mas Arsik dan Adat yang Mengikutinya
Jika kita sudah berkenalan dengan masakan khas melayu Deli, kali ini saya akan mengajak kalian mengenal kearifan lokal olahan ikan dari suku batak. Arsik, mereka menyebutnya.Â
Arsik adalah salah satu jenis pengolahan ikan berduri banyak yang sering kita sebut dengan ikan mas. Jika warga Melayu masih mengandalkan ikan laut, karena banyak tinggal di daerah pesisir. Tidak dengan warga batak yang lebih menyukai ikan air tawar. Tapi, jika sudah kita nikmati ikan dengan bumbu yang terbuat dari rempah khas Batak, maka tidak ada kata lain terucap selain enak.
Arsik umumnya digunakan untuk acara adat orang Batak Toba. Dan biasanya berhubungan dengan perayaan sukacita. Misalnya pemberkatan pernikahan, lahir anak baru, parguru malua (naik sidi) untuk menunjukkan si anak sudah bisa lepas tanggung jawab dari orang tua, memasuki rumah baru, sampai ketika sang anak wisuda.Â
Arsik selalu menjadi makanan yang dibawa sanak saudara sebagai hadiah untuk keluarga yang sedang bersukacita. Baik itu dari Tulang (pamannya) opung (kakek nya) sampai mertuanya. Dan makanan arsik ini menjadi menu wajib dan forma; yang akan dimakan oleh keluarga tersebut. Misalnya acara pernikahan, arsik itu akan dimakan oleh pengantin dengan satu piring berdua.
Arsik akan menjadi bagian dari adat, karena pasu-pasu (pemberkatan) dari sanak saudara itu biasanya dilakukan bersamaan dengan penyerahan ikan mas arsik kepada mempelai (jika acara pernikahan) dan kepada si anak (jika parguru malua).