Umul Khasanah yang merupakan dosen Ilmu Bahasa bersama dengan Amherstia Pasca Rina yang seorang Psikolog dan dosen ilmu Psikologi dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dibantu oleh 4 mahasiswa yakni Chindy Hasna Ammatullah dan  Salwa Laila Syam Halimatus Rafida dari prodi Sastra Jepang, serta  Muchammad Rizal dan Ferly Tiara Putri dari Fakultas Psikologi memberikan penyuluhan Literasi Digital tentang pemahaman cyber bullying khususnya wujudnya dalam bentuk bahasa.Â
Selain itu, Marilag Dimatulac dan Joanna Hipolitodua dua pakar IT dari organisasi nirlaba  non pemerintah dari Denmark yang bekerjasama dengan Untag Surabaya, ULAP.org,  juga memberikan penjelasan dan gambaran bahwa  lebih penting memanfaatkan internet untuk menggali banyak informasi positif, khususnya untuk pengembangan diri daripada membiarkan diri masuk dalam memberikan atau menanggapi kata-kata yang tidak bermoral. Â
Cyber bullying atau perundungan dalam dunia maya khususnya media sosial ini harus memahami dan peka terhadap adanya perundungan dalam dunia maya untuk berusaha menghentikannya, atau setidaknya menghindarinya.Â
Dalam hal ini diperlukan  kesadaran semua pihak agar menjaga etika khususnya etika berbahasa untuk tidak melakukan perundungan. Bahasa digunakan untuk keperluan komunikasi dan harus digunakan secara positif dalam membangun peradaban yang baik.Â
Semua kemudahan teknologi dan komunikasi seharusnya dipergunakan untuk kebaikan dan menyebarkan kebaikan. Bukan untuk menebar keburukan, kebencian, dan caci maki. Apa yang dibaca di dalam media sosial, belum tentu merupakan gambaran dari keadaan yang sebenarnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H