"Terima kasih atas kesediaan Umsida menerima rombongan kami untuk ngasuh kawruh. Kami berharap pada kesempatan ini bisa bersilaturahmi dan melakukan benchmarking. Seperti tadi telah disampaikan tentang keberadaan kantor layanan Lazismu Umsida sehingga nanti kita perlu bersanding dengan KLL UM Surakarta," terangnya.
Lihat juga: 7 Mahasiswa Studi Independen Umsida Buat Aplikasi "Silazis"untuk Donasi Lazismu Sidoarjo
Ia menceritakan tentang terbentuknya KLL UM Surakarta bahwa awalnya, layanan Lazismu diinisiasi oleh para dosen FAI. Lalu turun SK bahwa penghimpunan Lazismu berasal 2,5% gaji dosen dan karyawan. Sejak itulah Lazismu UM Surakarta berdiri sebagai pengembangan dari zakat center yang diinisiasi oleh beberapa dosen itu.
Program layanan Lazismu UM Surakarta
Lazismu Surakarta menggandeng mahasiswa semester 1 dan 2 untuk melakukan gerakan Sabtu Seribu karena di kampus itu terdapat mentoring Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang diselenggarakan pada Sabtu pagi
Dr Shobahiya melanjutkan, "Kami menggunakan mahasiswa ketika setiap melakukan mentor itu mereka melakukan perhimpunan setiap mentoring itu sebesar seribu rupiah. Sedangkan mahasiswa di atas semester 2, Lazismu UM Surakarta menggandeng organisasi seperti BEM dan IMM untuk melakukan gerakan infaq,".Â
Lalu seiring berjalannya, waktu UM Surakarta membuat berbagai program seperti beasiswa sang surya. Beasiswa ini diperuntukkan bagi anak anak yatim dari keluarga besar UMS yang bapak atau ibunya aktif bekerja lalu meninggal, sementara pasangannya  tidak bekerja.Â
Beasiswa sang surya ini aktif bagi anak kategori tersebut sampai ia lulus S1 berapapun SPP dan apapun program studinya. Selagi berada di perguruan tinggi Muhammadiyah, dia akan mendapat beasiswa 100%. Namun jika di luar perguruan tinggi Muhammadiyah, maka anak tersebut hanya mendapatkan beberapa persen saja.
Terdapat satu lagi bantuan di bidang pendidikan bernama beasiswa Mentari. Beasiswa ini diperuntukkan bagi anak yang ditinggal oleh orang tuanya saat masih kecil dan sehingga ia mendapat beasiswa sampai lulus SMA.
"Kami juga memiliki program bantuan gaji guru. Misalkan ada sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan sehingga gaji guru di sekolah tersebut kurang memenuhi. Lalu kami juga memiliki program bedah sekolah. Saat ini juga kami memiliki banyak proposal untuk melengkapi fasilitas di TK dan SD seperti laptop dan LCD," ujarnya.
Lihat juga: Pelantikan Akbar IMM Umsida: Rekonstruksi Gagasan, Mengharmonikan Ikatan