MBKM
Selain itu, Dr Hana bersama Umsida juga ikut menerapkan program pemerintah yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dijelaskan bahwa ada 8 bentuk kegiatan yang bisa diikuti mahasiswa baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Kami sudah memiliki banyak kerjasama dari luar negeri sehingga beberapa banyak mahasiswa bisa mengikuti magang ke luar negeri memegang ke perusahaan baik pemerintahan maupun swasta level nasional maupun internasional. Maka dari itu dengan berkuliah di Umsida mahasiswa memiliki waktu lebih panjang untuk hidup di luar negeri secara gratis," Ungkap wanita kelahiran Nganjuk tersebut.
Umsida memiliki beberapa macam program ke luar negeri. Selama mengikuti program luar negeri ini mahasiswa akan dibiayai penuh mulai dari biaya tempat tinggal, biaya transportasi hingga uang saku.
"Kuliah di Umsida tidak hanya duduk di kelas mendengarkan dosen, tapi mahasiswa saat ini diarahkan dan harus bisa kreatif sekaligus memiliki daya pikir yang kritis analitis dengan fleksibilitas yang dimiliki sistem pendidikan Umsida," Ujar Dr Hana sambil tersenyum.
RPL
Terakhir, Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) "untuk hal ini kami bersama pemerintah untuk membuka akses lebih besar bagi masyarakat artinya di RPL ini, Umsida membuka jalur dengan memberikan pengakuan kepada kompetensi masyarakat," Jelasnya.
Sebelum adanya kebijakan ini, masyarakat yang bekerja bertahun-tahun dan ingin berkuliah akan tetap menempun selama 4 tahun untuk emndapatkan gelar sarjana. Namun, saat ini para calon mahasiswa yang memiliki pengalaman kerja, pelatihan formal maupun non formal akan di akui dan dikonversikan. Sehingga bisa saja mendapatkan gelar sarjana hanya dalam kurun waktu 1-2 tahun. Lama kuliah yang harus ditempuh akan disesuaikan dengan pengalaman yang bisa dikonversikan.
Hal ini menjadi peluang yang sangat bagus bagi masyarakat yang ingin tetap fokus di dunia kerja tapi juga ingin mengembangkan karirnya, Umsida adalah jawaban paling tepat.
Selengkapnya saksikan podcast ini di youtube umsida1912
Penulis: Rani Syahda