Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gunakan Bauran Pemasaran 4P, Bank Konvensional Jadi Andalan Sumber Modal Pedagang

11 Desember 2023   12:47 Diperbarui: 11 Desember 2023   13:09 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebutuhan modalusaha menjadi motivasi utama bagi pedagang untuk mengajukan pinjaman guna memenuhi kebutuhan mendesak. 

Hal ini menimbulkan persaingan antar bank dalam menarik minat nasabah, baik bank konvensional maupun syariah. Faktor bauran pemasaran (marketing mix) 4P menjadi penentu penting. Namun, masyarakat masih mempertimbangkan untuk memilih Bank Syariah sebagai solusi.

Baca juga: Kurangi Masalah Sampah, Dosen Umsida Buat Mesin Pencacah Sampah Organik Berbasis Fuzzy

Berdasarkan permasalahan itu, salah satu dosen Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, M Ruslianor Malika MBA membuat sebuah penelitian berjudul "Strategi Bauran Pemasaran 4P dalam Menentukan Sumber Modal Usaha Syariah Pedagang Pasar di Sidoarjo".

Tujuannya untuk mengetahui dampak Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 4P yang dilakukan lembaga keuangan untuk menarik minat pedagang dalam memilih sumber modal usahanya dan menggali pengetahuan 40 pedagang tentang riba dan lembaga keuangan syariah. Mereka adalah pedagang pasar Balongdowo Candi, dan Pasar Tradisional Induk Larangan.

Ilustrasi Freepik
Ilustrasi Freepik

Bauran pemasaran 4P

Ditemukan 3 sumber modal usaha pedagang dalam riset ini (Bank Konvensional, Koperasi, dan Rentenir. Sebanyak 24 pedagang memilih mengajukan pembiayaan pada Bank Konvensional. Mereka menggunakan strategi bauran pemasaran atau marketing mix 4P (Product, Price, Place, Promotion) untuk menarik minat pedagang dengan berbagai keunggulannya.

1. Product (Produk)

Bank Konvensional menawarkan produk dengan tiga keunggulan utama yang membuat para pedagang memilih untuk meminjam modal usaha di bank tersebut.

  • Program yang Ditawarkan. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi daya tarik tersendiri bagi pedagang. Ini memberi keuntungan berupa harga yang murah dan bunga yang rendah.
  • Pelayanan. Mudah dan cepatnya pelayanan menjadi faktor utama dalam memilih lembaga keuangan konvensional, terutama bagi pedagang yang sudah menjadi nasabah sebelumnya. Hal ini dapat memenuhi kebutuhan mendesak pedagang.
  • Kemudahan dan Kecepatan. Kemudahan dalam proses pengajuan terutama bagi nasabah yang sudah memiliki riwayat di bank, tanpa perlu survey ulang.
  • Pelayanan kepada Nasabah. Bank memberikan tenggang waktu kepada nasabah yang mengalami kesulitan pembayaran.

Dengan berbagai keunggulan ini, Bank Konvensional berhasil menarik minat para pedagang dalam memenuhi kebutuhan modal usaha mereka.

Baca juga: Apakah Panic Buying Terjadi Karena Situasi Ekonomi, Gender, dan Pendidikan?

2. Price (Harga)

Pedagang pasar lebih memilih melakukan pinjaman modal usaha di Bank Konvensional. Beberapa perbandingan antara koperasi dan Bank Konvensional dalam hal pinjaman modal usaha:

Koperasi

  • Jumlah pinjaman berkisar antara 500 ribu hingga 2 juta.
  • Jumlah tersebut dapat diangsur mingguan oleh para pedagang.
  • Rata-rata angsuran dilakukan selama 15 hingga 20 kali.

Dana KUR dari Bank:

  • Jumlah pinjaman berkisar antara 5 juta hingga 50 juta.
  • Nominal yang sering diajukan adalah 10 juta dan 25 juta.
  • Pinjaman dapat dicicil setiap bulan dalam kurun waktu 1 sampai 3 tahun.
  • Bunga yang ditetapkan oleh bank dianggap cukup rendah.

3. Place (Tempat)

Sebagian besar pedagang memilih menggunakan fasilitas lembaga keuangan yang berada di sekitar lingkungan mereka (yang kebanyakan adalah bank konvensional). Alasannya:

  • Kemudahan dan Efisiensi. Proses pengajuan yang dapat diselesaikan dengan lebih cepat karena jaraknya dekat.
  • Hemat Biaya Operasional.
  • Mengurangi biaya transportasi atau operasional yang mungkin dikeluarkan.
  • Dekatnya Jangkauan. Lembaga keuangan yang dekat dengan tempat tinggal memberikan nilai lebih dalam hal efektivitas dan efisiensi.

4. Promotion (Promosi)

Sebagian besar pedagang mengakui bahwa pengetahuan mereka tentang produk pinjaman berasal dari upaya pemasaran langsung oleh bank dan saran dari orang lain. Beberapa faktornya seperti:

  • Saran dari Orang Lain.  Pedagang mendapatkan saran dari tetangga, teman, atau keluarga untuk melakukan pinjaman karena prosesnya dianggap mudah dan cepat.
  • Rekomendasi dari saudara, seperti keponakan yang telah menggunakan dana KUR dari bank konvensional, juga mempengaruhi keputusan pedagang.
  • Informasi dari Marketing Bank. Pedagang mendapatkan informasi tentang produk pinjaman modal usaha melalui brosur yang dibagikan oleh marketing bank.

Bank syariah bisa menggunakan startegi bank konvensional

Penerapan bauran pemasaran (4P) dijelaskan sebagai alat yang membantu lembaga keuangan syariah menarik minat masyarakat. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti produk, harga, tempat, dan promosi menjadi lebih dominan dalam pengambilan keputusan para pedagang.

Baca juga: Apa yang Membuat Seseorang Membeli Sesuatu?

Meskipun bank syariah hadir sebagai alternatif, keputusan mereka lebih dipengaruhi oleh kecocokan dan keuntungan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan, baik syariah maupun konvensional.

Kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah perlu ditingkatkan agar persepsi bahwa bank syariah setara dengan bank konvensional dapat berangsur hilang. Dari keberhasilan bank konvensional menarik minat pedagang sebagai sumber modal mereka, membuat lembaga keuangan syariah perlu mengadopsi strategi yang lebih komprehensif dan memahami kebutuhan pasar secara lebih mendalam.

Sumber: M Ruslianor Malika MBA

Penulis: Romadhona S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun