Berbeda dengan kompetisi sebelumnya, di kompetisi ini justru Lely mengalami kegagalan hingga 2 kali. Kali ke 3 mendapatkan kabar terselenggaranya Kimpsi IV ini Lely sempat merasa tidak tertarik karena berulang kali gagal.
Meski di hatinya masih ada rasa ingin tau apa kekurangan yang perlu dia benahi untuk memenangkan kompetisi ini, namun rasa pesimisnya lebih besar. Sampai salah satu temannya menghubungi untuk mengajak Lely berkelompok dalam mengerjakan desain dalam kompetisi ini.
Setelah mendapat informasi mengenai terselenggaranya kompetisi Kimpsi IV Lely dan tim masing- masing memiliki motivasi pribadi yang mendorong keyakinan mereka untuk mengikuti perlombaan tersebut. Terutama Lely kembali menggugah sikap pantang menyerah yang dimiliki untuk mengikuti kompetisi ini.
Lely mengikuti perlombaan ini dengan pesiapan yang cukup singkat, tepatnya h-1 pendaftaran ditutup, Lely dan tim menyelesaikan konsep desainnya. Dalam pembagian jobdesk Lely bertanggung jawab untuk desain sedangkan timnya menyiapkan isi konten.
Baca Juga:Â Umsida Diskusikan 6 Program Flagship Kemendikbud dengan Mitra Sinergi MBKM
Meski telah lama meninggalkan kemampuan desainnya Ia tetap optimis mengikuti kompetisi ini "Saat itu saya termotivasi untuk mengasah kembali kemampuan design saya yang beberapa bulan sempat vakum tidak terpakai".
Meski mempersiapkan dengan mendadak Iin dan Lely mampu mengerjakan dalam waktu semalam. Di hari berikutnya hasil karya mereka didiskusikan kepada Dosen Pembimbing Ghozali Rusyid Affandi SPsi MA dan pada hari itu juga Karya berjudul "Pengaruh Psikoedukasi Career Anxiety Awareness sebagai Strategi Penurunan Karir bagi Siswa SMK" dikirim secara daring kepada penyelanggara kompetisi.
Lely dan tim mengaku mendapat dukungan dari kampus baik selama proses pembuatan karya hingga mendapat rewards atas keberhasilan mereka. Tidak hanya itu mereka juga tentunya mendapat rewards dari penyelenggara sebagai peraih Juara 2.
Gigih dan Pantang Menyerah
Dari kisahnya melewati proses setiap kompetisi yang diikuti. Wanita kelahiran Mojokerto 23 Januari 2000 ini memiliki sifat yang pantang menyerah dan selalu ingin membenahi diri lebih baik lagi dalam setiap kegagalan yang Ia lalui. Sikap gigihnya ini berhasil membuatnya sukses dan dinobatkan menjadi wisudawan berprestasi.
Putri sulung Abu dan Wakidah ini juga sangat pandai dalam membagi waktu sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Lely sebelumnya juga aktif berorganisasi dan tergabung dalam Hima psikologi periode 2020-2021. Ia juga telah mematahkan stereotipe yang pernah ada bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi akan menghambat kelulusan bahkan menghambat meraih prestasi.