Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Penulis Hingga Jadi Wisudawan Berprestasi 2023

16 November 2023   11:46 Diperbarui: 16 November 2023   11:56 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi dengan mengikuti kompetisi ini, saya merasa bangga karena tulisan saya bisa diterbitkan dalam sebuah buku, ya walaupun belum buku solo. Tapi menurut saya itu merupakan salah satu karya saya yang terbaik," Lanjutnya.

Foto Istimewa
Foto Istimewa

Kerap jenuh karena monoton

Menulis bisa dibilang sebagai kegiatan yang monoton karena dibutuhkan ide yang banyak sedangkan dituangkan dalam bentuk hitam di atas putih Hafsah pun mengaku bahwa ia merupakan tipe orang yang mudah bosan dan kerap terdistraksi.

Ia mengungkapkan, "Kalau misal saya merasa bosan atau monoton gitu ya saya berhenti sebentar. Taoi saya adalah orang yang kurang konsisten. Misalnya saya memiliki projek solo, saat di pertengahan menulis saya merasa jenuh, lalu saya berhenti dan mengeksplorasi ide lain yang lebih fresh. Nah, sikap seperti itulah yang membuat saya tidak kunjung menyelesaikan projek pertama saya karena terdistraksi tadi,".

Biasanya, lanjut Hafsah, ia mendapatkan ide dimana dan kapan pun. Misalnya sedang nongkrong atau di cafe melihat satu peristiwa atau melihat seseorang yang melakukan sesuatu, bisa dijadikan ide tulisan, terlebih ia merupakan penulia fiksi yang bergenre romance.

Jika dulu Hafsah membaca buku fisik, terlebih saat di pondok pesantren. Namun ketika kuliah, ia lebih sering membaca novel digital untuk mendapatkan ide cerita. Selain itu, Hafsah juga mengikuti komunitas untuk mengasah kemampuannya. Ia bergabung dan komunitas literasi yang ada di Sidoarjo bernama Komunitas Lingkar Pena.

Dari penulis jadi wisudawan berprestasi

Dengan banyaknya karya yang telah ia tulis membuat Hafsah Hazimah harus memilah kesibukannya. Ia bukan tipikal orang yang membuat jadwal daily plan weekly plan atau Rencana pasti.

Lihat juga: Tepis Anggapan Akan Telat Lulus Kuliah, Atlet Karate Ini Jadi Wisudawan Berprestasi

"Saya lebih ke menyesuaikan dengan kebiasaan saya saja. Jika waktunya kuliah, saya fokus kuliah dan tugas-tugasnya. Tapi jika di sela-sela itu masih ada space, itu yang saya gunakan untuk menulis," sambung perempuan yang memiliki 6 buku antologi ini.

Mendapatkan predikat wisudawan berprestasi pada wisuda ke-42 Umsida merupakan hal yang luar biasa baginya. Setelah mengetahui kabar gembira tersebut, Hafsah langsung memberitahu ibunda tercintanya, namun tidak kepada ayah dan neneknya. Hafsah berniat untuk memberi kejutan pada mereka sebagai hadiah kelulusannya.

"Alhamdulillah semua terharu dengan kejutan saya ini. Senang dan bersyukur tentunya dengan pencapaian saya. Saya bersyukur bisa berkuliah di umsida karena kampus ini dipenuhi dengan hal baik yang belum tentu bisa saya dapatkan di kampus lain," Pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun