Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Suka Tawuran Hingga Jadi Atlet Tapak Suci Kancah Internasional

23 Oktober 2023   10:29 Diperbarui: 23 Oktober 2023   11:05 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat satu lagi mahasiswa berprestasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang juga seorang atlet beladiri tepatnya tapak suci. Ia adalah Satria Hidayatullah, mahasiswa Umsida semester lima.Mahasiswa yang akrab disapa Satria ini merupakan atlet tapak suci yang memiliki segudang medali, bahkan di kancah internasional. Di balik prestasi yang cemerlang tersebut, terdapat cerita unik yang menjelaskan alasan Satria memilih menekuni dunia tapak suci.

 Kenal tapak suci dari keluarga

"Keluarga saya banyak yang menjadi atlet bela diri. Kakek, ayah, dan paman saya merupakan atlet bela diri, tapi saya sendiri tidak menyukai bidang tersebut. Saya dulu malah lebih suka tawuran daripada harus belajar bela diri," Ucap Satria.

Dari kejadian itulah, lanjut Satria, ia dimarahi orang tuanya karena tidak bisa diam. Lalu Satria diarahkan untuk belajar bela diri agar ia bisa menyalurkan hasrat tawuran itu dalam hal yang lebih positif, yakni di gelanggang. 

Lihat juga: Raih 20 Lebih Medali, Ini Kisah Atlet Bela Diri Umsida

"Dari diarahkan itulah saya mulai menyukai seni bela diri. Setelah mengenal lebih dalam dan sudah terlanjur basah, lalu saya coba satu pertandingan, dan itu membuat saya ketagihan. Jadi intinya saya itu suka gelut, " Lanjutnya dengan terkekeh.

Pertandingan perdana yang membuat Satria ketagihan untuk menekuni tapak suci adalah kompetisi yang diadakan Umsida bernama UFO (Umsida Fair Open). UFO merupakan kompetisi tapak suci tibgkat nasional yang diselenggarakan Umsida pada tahun 2016.

Satria merupakan atlet yang tergabung dalam Puslacab (Pusat Latihan Cabang) Sidoarjo sejak ia bersekolah di SMA. Sebelumnya, ia bergabung di perguruan kontingen. 

Dok Humas Umsida
Dok Humas Umsida

Cara mengatur waktu

Dalam menjalankan aktivitas sebagai atlet dan juga seorang pelajar, Satria memiliki cara tersendiri yang membuat ia nyaman akan rutinitasnya.

"Dulu kan saya mondok, jadi ngaturnya enak. Bangun jam tiga pagi itu langsung persiapan dan bersih-beraih. Setelah subuh saya sudah latihan push up, sit up, sama jogging. Pagi sampai siang saya buat sekolah, dan baru malamnya saya belajar," Ujar mahasiswa prodi Perbankan Syariah ini.

Ada satu titik yang membuat Satria ingin menyerah menjadi atlet Tapak Suci. Saat setelah lulus SMA, ia memiliki bisnis sampingan yang membuatnya kesulitan untuk membagi waktu. Namun, Satria memiliki lingkungan yang sangat mendukungnya untuk melanjutkan mimpi sebagai atlet.

Lihat juga: Cerita Driver IMEI Team Umsida yang Akan Melanjutkan Laga di Ancol

"Untungnya teman-teman latihan saya mau mengalah ketika saya bilang kalau saya tidak bisa latihan. Jadi berkat mereka juga saya masih bisa mengatur waktu latihan saya. Akhirnya saya bisa latihan pada malam hari," Tutur ketua bidang prestasi Umsida ini.

Capaian prestasi

Berikut beberapa capaian prestasi yang membanggakan dari Satria Hidayatullah, atlet tapak suci Umsida:

1. Juara 2 Pencak Silat Tingkat Internasional Bali Championship 2023
2. Juara 1 Paku Bumi Open Internasional Championship 2023
3. Juara 2 Tapak Suci Tingkat Nasional 2023
4. Juara 2 Pencak Silat Tingkat Nasional Unsc 2023
5. Juara 3 Kejurnas Semar Tapak Suci Uns Surakarta Tingkat Nasional 2023
6. Juara 1 Tapak Suci Piala Bupati Cup Sidoarjo 2023
7. Juara 3 Tingkat Nasional Banyuwangi Championship 2022
8. Juara 2 Magelang Championship Tingkat Nasional 2022

Lihat juga: 2 Mapres Umsida Tepis Perkataan Tentang Atlet Perempuan

Selain aktif menjadi atlet, Satria juga merupakan ketua himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Umsida. Ia memiliki prinsip bahwa semua masih bisa diatur selagi orang tersebut memiliki niat dan kemauan untuk berjuang.

Penulis: Romadhona S

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun