Bidan Posyandu desa Martopuro Yunik Ertiningsih SKeb, menekankan pentingnya nutrisi selama kehamilan.Â
Ia menjelaskan bahwa selama kehamilan, ibu mengalami mual dan muntah yang cukup parah sehingga asupan nutrisi, terutama zat besi, tidak mencukupi pemenuhan kebutuhan pertumbuhan bayi.Â
"Akibatnya, bayi lahir dengan kondisi kurang sehat, salah satunya ditandai dengan kadar hemoglobin (HB) yang rendah," terangnya.
Untuk mencegah kondisi ini, imbuh Yunik, ibu hamil sangat disarankan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan zat besi seperti hati, telur, dan ikan. Makanan tersebut seringkali disingkat dengan istilah 'ATIKA.
"Bayi yang hanya mengkonsumsi susu formula cenderung lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Karena ASI mengandung antibodi yang penting untuk membangun kekebalan tubuh," katanya.
Para Ibu yang Antusias Bertanya
Setelah memberikan beberapa paparan, para peserta kegiatan ini nampak aktif bertanya tentang kesehatan mereka.ÂSebut saja Eka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang alasan sang anak yang enggan makan dengan lahap.
menjawab persoalan itu, bidan Yunik menjelaskan bahwa ketika si kecil sulit untuk makan, maka sebaiknya sang ibu tidak memaksanya karena bisa membuat anak semakin tidak selera makan dan tidak nyaman.
Lantas ia menyarankan agar sang ibu memberikan makanan yang bervariasi dengan tekstur yang disukai anak.
Ada pula Lulik yang bertanya tentang pengawetan susu anak di dalam lemari pendingin. Ia mengatakan bahwa susu formula sebaiknya tidak disimpan di kulkas. namun untuk ASI dapat disimpan dalam freezer selama beberapa hari.
Diskusi seperti ini tidak hanya memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan, tetapi juga memotivasi para ibu untuk memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang anak.Â