Kelompok 41 Â Kuliah Kerja Nyata Pencerahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (KKNP Umsida) menggelar sosialisasi stunting di balai desa Martopuro, kecamatan Purwosari, kabupaten Pasuruan pada Rabu (22/01/2025).
Lihat juga: Warnai Posyandu Desa Sumberjati, Mahasiswa KKNP 61 Kolaborasi dengan Kader dan Tenaga Medis
Kegiatan ini dilaksanakan melalui program Posyandu Tema Stunting (Posting) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta upaya pencegahan stunting di masyarakat, terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak serius pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu pencegahan dan penanganan dini menjadi sangat penting.
Stunting dan Program Kesehatan Lainnya
Salah satu anggota tim KKNP kelompok 41 yang juga mahasiswa Fakultas Kesehatan, Adelia Fitri, menyampaikan materi tentang definisi stunting, faktor penyebab anak mengalami stunting.
Ia juga menjelaskan dampak stunting terhadap perkembangan kognitif dan fisik anak, serta menekankan pentingnya gizi seimbang sejak dini.Â
Selain itu, para mahasiswa KKN bersama pihak Posyandu juga melakukan beberapa kegiatan lain. Misalnya pemeriksaan kesehatan balita yang meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemantauan tumbuh kembang.Â
Yang kedua yakni penyuluhan kesehatan dengan memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang, kebersihan diri dan lingkungan, dan pencegahan penyakit pada balita.Â
Lalu yang terakhir yaitu pendampingan dan motivasi dengan memberikan dukungan kepada para ibu untuk memberikan ASI eksklusif dan menerapkan pola asuh yang baik.
Melalui sosialisasi yang interaktif ini, para peserta diajak untuk memahami mengenai anak yang mengalami stunting.
Yang Harus Dikonsumsi Bumil
Bidan Posyandu desa Martopuro Yunik Ertiningsih SKeb, menekankan pentingnya nutrisi selama kehamilan.Â
Ia menjelaskan bahwa selama kehamilan, ibu mengalami mual dan muntah yang cukup parah sehingga asupan nutrisi, terutama zat besi, tidak mencukupi pemenuhan kebutuhan pertumbuhan bayi.Â
"Akibatnya, bayi lahir dengan kondisi kurang sehat, salah satunya ditandai dengan kadar hemoglobin (HB) yang rendah," terangnya.
Untuk mencegah kondisi ini, imbuh Yunik, ibu hamil sangat disarankan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan zat besi seperti hati, telur, dan ikan. Makanan tersebut seringkali disingkat dengan istilah 'ATIKA.
"Bayi yang hanya mengkonsumsi susu formula cenderung lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Karena ASI mengandung antibodi yang penting untuk membangun kekebalan tubuh," katanya.
Para Ibu yang Antusias Bertanya
Setelah memberikan beberapa paparan, para peserta kegiatan ini nampak aktif bertanya tentang kesehatan mereka.ÂSebut saja Eka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang alasan sang anak yang enggan makan dengan lahap.
menjawab persoalan itu, bidan Yunik menjelaskan bahwa ketika si kecil sulit untuk makan, maka sebaiknya sang ibu tidak memaksanya karena bisa membuat anak semakin tidak selera makan dan tidak nyaman.
Lantas ia menyarankan agar sang ibu memberikan makanan yang bervariasi dengan tekstur yang disukai anak.
Ada pula Lulik yang bertanya tentang pengawetan susu anak di dalam lemari pendingin. Ia mengatakan bahwa susu formula sebaiknya tidak disimpan di kulkas. namun untuk ASI dapat disimpan dalam freezer selama beberapa hari.
Diskusi seperti ini tidak hanya memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan, tetapi juga memotivasi para ibu untuk memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang anak.Â
"Kami sangat bersyukur atas dukungan penuh dari pihak desa dalam pelaksanaan sosialisasi ini. Kolaborasi antara mahasiswa dan tenaga kesehatan desa sangat penting untuk mewujudkan desa yang sehat dan bebas stunting," ujar Indra Maulana selaku ketua KKN.
Melalui sosialisasi ini, ia berharap masyarakat dapat lebih memahami dampak jangka panjang dari stunting dan berkontribusi dalam pencegahannya.
Lihat juga: Buka Posko Cek Kesehatan Gratis, KKN T 6 Edukasi Kesehatan Warga Pangkemiri
Setelah sosialisasi, mahasiswa KKNP kelompok 41 membagikan makanan ringan dan susu kotak sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran dan partisipasi mereka.Â
Penulis: Silvy Imelda Windari
Penyunting: Romadhona S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI