Sejak menjadi lektor kepala, penelitian Prof Sri berfokus pada pembiayaan untuk UMKM dalam meningkatkan modal.
"Jadi saya sering membuat penelitian dan abdimas tentang literasi keuangan, atau bagaimana mengelola bisnis UMKM agar tidak tercampur dengan keuangan lainnya," jelasnya.
Sampai saat ini, penelitian dan pengabdian masyarakat Prof Sri mengarah ke keuangan digital (fintech).
Di setiap abdimas, Prof Sri selalu menekankan bahwa berhutang bukanlah solusi untuk mengatur keuangan yang lebih baik. Selain itu, ia juga menekankan untuk mendahulukan kebutuhan di atas keinginan.
Hal tersebut terus ia gencarkan agar masyarakat melek keuangan, mengenal uang, dan bagaimana uang bisa digunakan dengan bijak.
Penelitian yang Paling Membekas
Selama menjadi lektor kepala hingga sekarang, Prof Sri hanya memiliki satu fokus penelitian saja. Sampai saat ini, Prof Sri memiliki sembilan artikel yang telah terindeks Scopus dengan tiga jurnal di antaranya sebagai author.
Namun, ada satu penelitian yang menurutnya sangat membekas, yaitu jurnal Q1 di Elsevier, yaitu jurnal ilmiah yang memiliki dampak paling besar dalam bidang tertentu sekaligus menjadi syarat khusus pengajuan guru besar.
"Kalau tidak karena itu, saya tidak akan bisa mendapat guru besar. Ini yang menjadi tonggak saya. Saat itu saya menjadi lektor kepala, dan artikel tersebut diterima," terang anak pertama dari tiga bersaudara itu.
Dengan publikasi di level setinggi itu, tentu Prof Sri mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Namun, Umsida yang selalu mendorong dosennya untuk berkembang, meng-cover semua biaya penerbitan tersebut.
"Tak henti-henti saya mengucap syukur atas capaian saya kali ini Kampus ini memberi bantuan dan layanan untuk mendukung perkembangan dosen," kata Prof Sri.
Selain itu, imbuhnya, semua direktorat yang ada di Umsida juga banyak membantu, seperti Perpustakaan, DPSDM, DRPM, dan lainnya.